BANDUNG, fajarsatu – Menjelang libur cuti bersama dan libur nasional Maulid Nabi mulai 28 hingga 30 Oktober 2020, Bupati Bandung Dadang M Naser mengimbau masyarakat untuk menghabiskan libur panjang di rumah.
“Seperti kita ketahui, di minggu terakhir Oktober ini ada tiga hari libur yang dilanjut akhir pekan. Oleh karena itu, kami sangat mengimbau agar masyarakat tetap di rumah saja dan melewatkan libur panjang dengan meningkatkan quality time bersama keluarga,” tegas bupati, Rabu (28/10/2020).
Namun, bagi masyarakat yang tetap ingin berlibur, Dadang Naser menganjurkan untuk berwisata di alam terbuka.
“Kalau pun sudah merasa jenuh di rumah, masyarakat dianjurkan untuk beraktivitas di luar ruangan. Tentunya dengan menerapkan protkes (protokol kesehatan) seperti, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami mengungkapkan, untuk menghindari lonjakan kasus positif, pihaknya akan tetap memberikan pelayanan kesehatan selama libur panjang.
“Kabupaten Bandung memiliki total 62 puskesmas. Lima diantaranya memiliki tempat perawatan dan akan buka selama 24 jam. Sementara 57 puskesmas tanpa ruang perawatan, tetap melayani masyarakat yang akan berobat dengan sistem piket. Dimana setiap puskesmas minimal ada lima tenaga kesehatan yang siap melayani setiap harinya. Tak hanya puskesmas, tiga RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) juga siap melayani masyarakat pada libur panjang ini,” jelas Grace.
Ia juga menuturkan, guna mencegah terjadinya klaster baru di sektor pariwisata, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pemeriksaan kepada wisatawan.
“Ini merupakan saran dari Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat, dimana Ciwidey akan menjadi destinasi wisata favorit di masa libur panjang. Bersama Disparbud, Satpol PP dan seluruh pihak yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung, berencana akan melaksanakan rapid test dan swab bagi wisatawan yang akan mengunjungi destinasi wisata di sekitar Bandung Selatan. Untuk lokasinya, insya Allah akan dilaksanakan di sekitar Gedong Budaya Sabilulungan,” terangnya.
Lebih dalam Grace menjelaskan, hingga saat ini klaster keluarga merupakan klaster terbanyak dalam penyebaran covid-19 di Kabupaten Bandung.
“Dari kasus yang terkonfirmasi positif, sebanyak 63 persen merupakan orang tanpa gejala. Inilah yang memiliki potensi besar menularkan di lingkungan keluarga,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya berharap agar masyarakat khususnya usia produktif untuk lebih peduli serta melindungi anggota keluarga dari paparan covid-19.
“Saya melihat ada anak di bawah lima tahun dan dewasa di atas 59 tahun terkonfirmasi positif. Mereka yang tidak banyak beraktivitas di luar ini, kemungkinan terpapar dari anggota keluarganya yang memiliki mobilitas tinggi. Saya sangat berharap, mereka dengan usia produktif bisa lebih aware untuk melindungi keluarganya. Misalnya, pulang kerja langsung mandi dan mencuci pakaian sebelum menghampiri anggota keluarganya,” pungkas Grace. (taufik)