KESAMBI, fajarsatu – Memperingati Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Cirebon menggelar kegiatan bakti sosial.
Peringatan yang bersamaan dengan berdirinya Asosiasi Pangan dan Pertanian Organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (FAO) pada 16 Oktober 1945 ini, ACT menggelar kunjungan ke Pesantren Yatim Az Zahriyah, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jumat (16/10/2020).
Selain ke pondok pesantren, pihaknya juga menyapa para pekerja harian seperti tukang becak, pemulung dan lainnya di sekitaran kota Cirebon.
Staf Program ACT Cirebon, Tawwaba mengatakan, kegitan tersebut berupa berbagi paket makanan siap saji kepada anak-anak di Pesantren Yatim Az Zahriyah, Kesambi dan menyapa para pekerja harian seperti tukang becak, pemulung dan lainnya di sekitaran kota Cirebon.
“Hari Pangan Sedunia tahun ini diperingati di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat dunia tengah menghadapi dampak dari mewabahnya Covid-19 yang berimbas pada perekonomian global. Indonesia pun tak luput dari dampak ini, sehingga angka kemiskinan meningkat beberapa bulan ke belakang sejak pandemi terjadi,” terangnya.
Ia menambahkan, efek lanjutan dari kemiskinan tentunya kelaparan. Banyak masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pangannya. Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus menggalakkan program berbagi pangan salah satunya Operasi Makan Gratis (OMG).
“Hari ini dalam memperingati Hari Pangan Sedunia, ACT berbagi paket makanan siap saji kepada anak-anak di Pesantren Yatim Az Zahriyah, Kesambi dan menyapa para pekerja harian seperti tukang becak, pemulung dan lainnya di sekitaran kota Cirebon. Ternyata, masih banyak saudara-saudara kita yang kesulitan memenuhi kebutuhan makannya,” tutur Tawwaba.
Lanjutnya, OMG adalah program yang sudah dijalankan ACT sejak awal masa pandemi dan sampai hari ini terus dilanjutkan secara rutin karena dampak pandemi yang belum ada tanda akan berakhir.
Salah satu penerima manfaat OMG, Amina yang berprofesi sebagai emulung barang bekas di sekitaran Terminal Harjamukti. “Saya tiap hari mulung, tiap hari tiap jam segini saya istirahat disini,” ujarnya.
Amina adalah seorang single parent dengan empat anak, tiga di antaranya masih bersekolah dan harus mengikuti mata pelajaran dengan cara daring (online). Namun tidak bisa karena tidak memiliki handphone (hp).
Selan itu, pendapatannya dari pemulung hanya cukup untuk bertahan hidup sehari-hari di masa pandemi. “Paling sehari ngumpulin barang bekas dan dijual dapet Rp 20 ribu,” lanjutnya.
Terpisah, Kepala Cabang ACT Cirebon, Ade Rully Supriatna mengatakan, ACT melalui Program Operasi Makan Gratis (OMG) yang digelar secara rutin untuk membantu saudara sebangsa yang membutuhkan, khususnya yang terdampak pandemic dan mengajak masyarakat yang mampu untuk ikut mendukung dan berpartisipasi dalam program ini,
“Di Hari Pangan ini mungkin kita masih diberikan kesehatan dan kelapangan rezeki sehingga bisa memilih makanan yang ingin kita makan, tapi banyak saudara-saudara kita, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19 ini masih kesulitan untuk memenuhi bahan pangan hariannya. Mari dukung program Operasi Makan Gratis dan Operasi Pangan lainnya, dengan berdoansi melalui kanal cirebon.indonesiadermawan.id,” kata Ade Rully. (irgun)