MAJALENGKA, fajarastu – Selama dua hari Pemuda PUI Kab.Majalengka mengadakan kegiatan Training Intisab I se-Kabupaten dengan pesertanya adalah pengurus pemuda PUI , utusan dari setiap kecamatan dan perwakilan sekolah MTs dan Madrasah Aliyah berjumlah 100 orang.
Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Sabtu hingga Ahad 1415 November 2020 bertempat di ponpes Santi Asromo Pasirayu dengan pemateri dari Ketum PD PUI Majalengka, H. Asep Zaki, Dr. Heru Hoerudin Dewan Pembina PW Pemuda PUI Jabar H. Pepep Saeful Hidayat, S.Kom.
Hery Sukmadi selaku ketua Pemuda PUI Majalengka menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan kader-kader pemuda PUI yang handal demi keberlangsungan roda organisasi ke depan.
Selain itu training intisab PUI bertujuan untuk mengenalkan lebih jauh tentang delapan perjuangan PUI yang ada di dalam intisab sekaligus motor untuk sirkulasi pengkaderan PUI, organisasi yang tidak melakukan proses kaderisasi secara intensif dan kontinue maka akan terjadi antargenerasi bahkan akan mengalami stagnasi dalam proses alih generasi.
Oleh karena itu, tabahnya, pemuda PUI melakukan titik focus pada pengkaderan untuk mencapai SDM yang bermoral,bersosial dan bersinergi dengan pemerintahan
“Kegiatan ini juga sebagai upaya dalam menjalin komunikasi dan memupuk solidaritas maupun kebersamaan serta meningkatkan kemampuan berorganisasi di tubuh pemuda PUI, ” tutur Hery
Ketua Umum PD. PUI Majalengka, H. Asep Zaki mengatakan, selaku Pemuda Islam harus ikut berkontribusi dalam pembangunan dan berkompetisi untuk mengisi posisi kepemimpinan dari mulai level nasional bahkan sampai level desa tempat tinggalnya masing-masing.
“Tantangan saat ini lebih berat dengan konsekuensi logis perkembangan zaman dan globalisasi. Oleh karena itu, kita selaku pemuda harus mampu meningkatkan skill untuk menyiapkan diri dalam persaingan global saat ini,” tuturnya
Pemuda yang aktif dalam pergerakan haruslah memiliki tiga skill yang mampu membantu akselerasi personal maupun organisasi.
Pertama, self intelektual skill (memiliki ide gagasan), pemuda Islam dituntut untuk memiliki gagasan dan ide baru dalam menyelesaikan berbagai permasalahan serta memberikan solusi atas perkembangan zaman.
Kedua, Technical Skill, sebagai leader dituntut untuk menguasai technical skill, ini diperlukan sebagai dasar penguasaan terpakai bidang yang didalami agar lebih memahami seluk beluk persoalan yang harus diselesaikan di bidang yang dikelola atau dipimpinnya.
Ketiga, Human skill, kemampuan bersosialisasi dalam membangun human realtion dan berjejaring dengan lintas komunitas atau personal harus ditumbuhkan. (gan)