MAJALENGKA, fajarsatu – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum meninjau pembangunan project Kertajati Industrial Estate Majalengka (KIEM) dan Business Park BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (19/11/2020).
Dalam kunjungan Wagub Jabar beserta rombongan turut hadir pula yang mewakili Bupati Majalengka Sekda Kabupaten Majalengka, H. Eman Suherman, Kapolres Majalengka, AKBP Dr. Bismo Teguh Prakoso beserta tamu undangan lainya.
Kapolres Majalengka, AKBP Dr. Bismo Teguh Prakoso menuturkan, kunjungan Wagub ke KIEM guna meninjau pembangunan Kawasan Industri di Kertajati yang kini masih dalam tahap pengerjaan.
“Kedatangan Wakil Gubernur guna meninjau Kawasan Industri di Kertajati yang masih dalam tahap pekerjaan,” kata Kapolres Majalengka.
Usai berkunjung ke pembangunan KIEM, kata Kapolres Wagub Jabar juga mengunjungi project Grand Anila Apartement yang berlokasi di Bussiness Park BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka.
Business Park BIJB Kertajati menjadi salah satu dari enam kluster yang akan dibangun di kawasan penyangga bandara (aerocity) di Kertajati seluas 3.480 hektare. Selain Business Park I, direncanakan pula pembangunan Business Park II.
Di area Business Park tersebut akan didirikan apartemen, hotel, perkantoran, serta bangunan mix-use seperti perpaduan apartemen dan mal. Selain itu, embarkasi haji serta rumah sakit UHC pun direncanakan dibangun di kawasan ini.
Kluster ini diunggulkan sebagai satu-satunya kawasan bisnis yang dilengkapi apartemen di Wilayah Ciayumajakuning. Ciayumajakuning sendiri terdiri dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Aerocity Development (AD) yang merupakan anak perusahaan dari PT BIJB, bersama PT PP Properti Tbk (PPRO) melakukan perjanjian usaha patungan (joint venture) untuk melakukan pengembangan Kertajati Aerocity. Aerocity tersebut ke depannya disebut-sebut sebagai kawasan aerotropolis pertama di Indonesia.
Kertajati Aerocity yang akan menjadi penyangga bandara Kertajati diyakini akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. khususnya di Jawa Barat. Dengan luasan sekitar 3.400 hektare atau dua kali lipat dari luas bandara, kawasan khusus ini akan dibagi dalam enam cluster.
Cluster tersebut nantinya terdiri dari Aerospace Park, Logistic Hub, Creative Techonology Centre, Business Park, Energy Centre dan Residential Area.
Kawasan Aerotropolis sendiri merupakan sebuah konsep pengembangan yang sudah dilakukan dibeberapa negara belahan dunia. Negara yang memaksimalkan Aetropolis terbukti bisa menjadi mesin yang mengakselerasi perekonomian daerah. (gan)