CIREBON, fajarsatu – Bingung mencari soto ayam khas Lamongan di Kota Cirebon? Cobalah mampir dan rasakan nikmatnya sensasi Soto Ayam Lamongan Om Ndud. Di sinil penikmat soto akan merasakan soto original khas Lamongan.
Lokasinya pun tak jauh-jauh amat, berada di kawasan Bima tepatnya di Pujasera Mutiara berdekatan dengan Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon.
Menurut owner Soto Ayam Lamongan Om Ndud, Dudy Wardhana, penjual soto memang banyak di Kota Cirebon, namun Soto Lamangon yang benar-benar original hanya ada di Soto Ayam Lamongan Om Ndud.
“Untuk menjadikan Soto Lamongan yang benar-benar khas Lamongan, pertama dari bumbunya. Bumbunya saya datangkan langsung dari Lamongan. Jadi saya berani pasang kata Lamongan ini karena bumbunya “diimpor” langsung dari Lamongan,” ungkap Dudy.
Ia mengungkapkan, kebetulan dirinya pernah tinggal di Jawa Timur dan sering pula memcicipi Soto Lamongan di setiap kota karena hobinya makan soto. Menurutnya, rasanya di setiap kota dapat tidak sama sehingga Dudy bisa membedakan mana yang asal memasang kata Soto Lamongan dan mana yang benar-benar mempunyai rasa khas soto asli Lamongan.
“Banyak konsumen terutama warga Jawa Timur yang ada di Cirebon datang untuk mencoba. Rata-rata mereka mengatakan rasanya soto Lamongan Om Ndud ini memang real soto Lamongan dan berbeda dengan soto Lamongan lainnya yang ada di Cirebon,” kata karyawan perusahaan financial di Kota Cirebon ini.
Akhirnya banyak konsumen yang menjadi langganan tetap dan rutin datang ke Soto Ayam Lamongan Om Ndud.
Kedua, tambahnya, pilihan daging ayam yang masih segar (fresh) dibeli langsung dari Pasar Plered. “Saya jamin masakan hari ini, dimasak hari ini juga. Jadi untuk menggemar soto, khususnya soto
Lamongan silahkan mencoba karena bumbu dan rasanya memang the real Soto Lamongan,” tandas Dudy.
Soal harga agaknya tak membuat kantong bolong, hanya dengan Rp 15 ribu pengunjungan sudah dapat menikmati Soto Lamongan. Pengunjung pun bisa memilih cara penyajiannya, bisa nasi langsung dicampur soto atau penyajian secara terpisah, nasi plus soto. Tinggal dipilih tergantung selera pengunjung.
Dalam semangkok soto terdiri dari irisan daging ayam, kol, telur hingga bihun ditambah sambel dan jeruk nipis. Nasi putih pun bisa dicampur nasi atau disajikan terpisah.
Dikatakan, Dudy, soto Lamongan memang sudah tidak asing lagi di lidah para penikmat soto karena memang soto Lamongan yang asli memiliki rasa dan tampilannya berbeda.
“Yang membedakan rasa makanan berkuah ini adanya koya sebagai pelengkap. Koya adalah tepung bubuk penyedap rasa yang terbuat dari gorengan bawang putuh, ebi dan remesan krupuk udang kemudian ditumbuk halus,” jelasnya.
Tambahnya, koya inilah yang didatangkan langsung dari Lamongan sehingga cita rasanya akan sama dengan soto yang dibuat di Lamongan.
Selain dapat langsung disantap di tempat, juga dapat dapat dibawa pulang dengan menggunakan kemasan bungkus yang praktis dan higienis. “Soto Ayam Lamongan Om Ndud ini buka mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Insha Allah, mulai bulan depan tutup hingga pukul 20.00 WIB atau kontak dulu ke No. WA 0817622182,” ungkap Dudy.
Dikelola sama istri, Arri Rianti, Soto Ayam Lamongan Om Ndud ini dilaunching pada pertengahan September 2020. “Saya bersyukur usaha kuliner yang dikelola bersama istri, Arri Rianti ini menunjukan perkembangan cukup baik, yang dibuktikan dengan bertambahnya konsumen dan pelangga baru,” ujar Dudy.
Selain itu, tambahnya, fasilitas tempat yang nyaman, wifi gratis dan parkir yang luas membuat sejumlah pengunjung merasa senang dan puas.
Sebagai penutup setelah menikmati Soto Lamongan khas Om Ndud, juga ditawarkan minimum es jeruk. “Es jeruk ini benar-benar diperas langsung dari jeruk dengan menggunakan gula batu sehingga rasanya akan berbeda dengan es jeruk lainnya,” pungkas Dudy. (irgun)