KEJAKSAN, fajarsatu – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon hingga kini belum menginstruksikan untuk melakukan sekolah tatap muka. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Cirebon telah dilakukan dengan optimal.
Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati usai menjadi pemateri dalam kegiatan Forum Disuksi Coffe Morning Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya, di salah satu hotel di Kota Cirebon, Kamis (7/1/2021).
Ditambahkannya, hingga hari ini (Kamis, 7/1/2021) Wali Kota Cirebon maupun Ketua Gugus Tugas Covid-19 belum menginstruksikan untuk sekolah tatap muka.
Ia menjelaskan, sebenarnya mereka sudah membuat suatu sistem untuk pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.
“Seperti siswa yang hanya datang ke sekolah seminggu sekali, satu kelas dibatasi 10 anak serta berbagai sistem lainnya agar jalannya sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 tetap sesuai dengan protokol kesehatan (prokes),” kata Eti.
Namun, lanjutnya, melihat situasi yang terjadi saat ini, apalagi daerah tetangga yaitu Kabupaten Cirebon sudah masuk lagi ke zona merah penyebaran covid-19 di Jabar, rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 untuk sekolah tatap muka belum direkomendasikan.
Pada kesempatan itu Eti juga menghaturkan terima kasih atas kehadiran Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya dan kepedulian mereka terhadap pembelajaran anak-anak di Kota Cirebon di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Lanjut Eti, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon sudah merancang model PJJ yang bagus di Kota Cirebon. Namun memang proses belajar mengajar secara tatap muka akan lebih optimal.
“Tapi saya tegaskan lagi, hingga hari ini satgas belum ada rekomendasi untuk sekolah normal kembali,” pungkas Eti. (irgun)