MAJALENGKA, fajarsatu – Himpunan Mahasiswa Majalengka (Himmaka) wilayah Cirebon menggelar kegiatan sekolah advokasi yang dipusatkan di Kampus STKIP Yasika Majalengka, Sabtu-Senin (20-22/3/2021).
Kegiatan ini mengusung tema Restorasi Giroh Kepekaan Kaum Muda Terhadap Masyarakat Majalengka, Dengan Menghadirkan Narasumber Dari Kalangan Akademisi, Praktisi dan profesional.
Bertindak sbagai narasumber, Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Barat, H. Dian Mardiana, Dosen Aqidah Filsafat IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Lukman Zein, Ketua DPC Sarbumisi NU Majalengka, M. Soleh Suryadin, Dekan Fakultas Hukum Unma, Dr. H Otong Syuhada, Advokat, Syafrudin, Penggiat Literasi, Bagaskara dan Ketua PWI Kabupaten Majalengka, Jejep Falahul Alam.
Peserta yang mengikuti acara ini merupakan mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Cirebon dan Majalengka dan dihadiri para tamu undangan dari alumni Himmaka, serta beberapa pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang ada di Majalengka dan lain-lain.
Sekolah Diskusi ini dibuka langsung Wakil Rektor III STKIP Yasika Majalengka, yang juga Dewan Pembina, Aceng Jaelani.
Menurut Aceng, menilai jika saat ini di Majalengka masih banyak sekali kebijakan yang tidak pro kepada kepentingan rakyat. Hal itu salah satunya ditandai banyaknya lahan produksi yang dijadikan pabrik-pabrik orang luar Majalengka. Dan warga warga Majalengka menjadi babu di tanah kelahiranya sendiri.
“Saya sangat mengapresiasi ke Himmaka Cirebon yang telah melaksanakan kegiatan ini. Karena memang mahasiswa sebagai agen of change dan sosial control. Sangat tepat kegiatna ini digelar untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa dan menjadi ajang pengembangan intelektual juga,”ujarnya.
Ketua Umum Himmaka Cirebon Jejen Zaenal Mursalin didampingi Ketua Panitia, Muhammad Hadad Hakim menuturkan, kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa Majalengka lebih kritis dan solutif terhadap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
“Kami harapkan para peserta nantinya lebih peka dan peduli terhadap kebijakan pro rakyat dan setelah itu bergerak membela kepentingan masyarakat,”ujarnya Hadad.
Jejen menambahkan, para mahasiswa harus lebih peka terhadap kebijakan yang bertolok belakang dengan kepentingan rakyat. Maka dari itu, HIMMAKA Cirebon mengadakan kegiatan Sekolah Advokasi.
Dia mengharapkan para peserra memiliki pemahaman yang sama tentang advokasi dan dapat menyusun perencanaan dan aksi advokasi di daerahnya masing masing. Termasuk, peserta memahami pentingya keterlibatan perempuan, serta tersusunnya rencana advokasi kebijakan. (gan)