Huruf-huruf yang Patah
Karya: Vian S.
Pada sepi yang aku titipkan di merah kelopak mawar
Aku menatap wajah kering di sana
Dengan huruf-hurufnya yang telah patah di perjalanan
Ada embun yang menggantung di daun Sungkai
Waktu tidak ada batasnya
Angin Subuh masih terasa begitu akrab dengan kuntum bunga Asoka
Pagi itu, aku melihat Muadzin tua bersandar di bahu Surau
Allahku
Masihkah ada waktu untuk memungut huruf-huruf yang telah jatuh itu
Muara Enim, 2021