LEMAHWUNGKUK, fajarsatu – Kejadian bom bunuh diri depan gereja di Makassar Sulawesi Selatan, menjadi keprihatinan seluruh bangsa Indonesia, termasuk di Cirebon.
Untuk mengantisipasi kejada serupa terjadi di Kota Cirebon, pada Senin (29/3/2021) sekitar pukul 20.16 WIB digelar doa bersama lintas agama sebagai wujud toleransi umat beragama bertempat di depan Gedung eks BAT, Jalan Pabean Sisi Timur Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Imron Ermawan melalui Kapolsek Lemahwungkuk, Iptu Muhyidin mengatakan, perlu adanya kehadiran Polri dalam rangka menjaga dan monitoring kegiatan masyarakat, apalagi kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan berkumpulnya sejumlah warga masyarakat.
“Terlebih lagi di tengah pandemi covid 19 menjadi kewajiban dan tugas Polri untuk selalu menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan melaksanakan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menghindari kerumunan,” katanya.
Acara tersebut diprakarsai GM FKPPI Kota Cirebon, Forum LIngkungan Hidup dan Budaya Nusantara dan Macan Ali.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua GM FKPPI kota Cirebon, Dany Jaelani, Ketua Laskar Macan Ali, Prabu Diaz, Pendeta Gereja St yusuf, Pastor Edo, Umat Kong Hu Cu, Romo Jumawi, perwakilan Agama Budha, Dewa, unsur Forkompimda Kota Cirebon, para pemimpin agama Islam, Hindu, Katolik, Kristen, Buddha, Kong Hu Tju, Kepercayaan, ketua komunitas, ormas dan tokoh masyarkat se-Kota Cirebon kurang lebih sekitar 50 Orang.
Ketua GM FKPPI Kota Cirebon, Dany Jaelani mengatakan, kegiatan doa bersama ni merupakan bentuk komitmen sebagai warga Kota Cirebon agar tetap waspada dan tidak terpecah belah oleh hal apapun.
“Oleh karna itu dimanapun kita berada dimana dalam acara ini sebagai betuk doa bersama dalam berbineka tunggal ikka,” kata Danny. (irgun)