KEJAKSAN, fajarsatu – Pameran Keris Pusaka dan Batu Akik yang digelar di Hotel Bentani, Halan Siliwangi, Kota Cuebon yang berlangsung mulai 6-12 Maret 2021, mendapat perhatian dan apresiasi dari seorang anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Mujiarto.
Komisi V DPRD Jabar dari Dapil XII (Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu) ini menyempatkan datang untuk melihat secara langsung koleksi keris dan batu akik yang dihelat Paguyuban dan Bursa Tosan Aji Indonesia Cirebon (PBTAC), Selasa (9/3/2021).
Menurut Bambang, budaya Indonesia khususnya di wilayah Cirebon sangatlah kaya dan beragam, baik itu budaya yang berupa seni maupun berupa kebendaan dalam hal ini bisa keris, batu akik maupun benda-benda lainnya.
“Untuk keris di sini kita berbicaranya bukan terkait hal mistik dibalik penciptaan atau perolehan keris tersebut, namun lebih kepada kaidah seni dan unsur budaya dibalik sebilah keris tersebut,” katanya.
Lanjutnya, seiring perkembangan zaman dan teknologi budaya, barang-barang pusaka seperti keris dan yang lainnya sudah mulai ditinggalkan, atau bahkan kaum milenial saat ini tidak mengenal atau mengetahui bagaimana bentuk keris dan maupun produk budaya berupa kebendaan.
Dalam pemeran tersebut, pengunjung yang datang untuk melihat keris pusaka dan batu akik ini tidak dikenakan tiket alias gratis, tetapi dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pameran ini banyak ditampilkan koleksi-koleksi keris pusaka maupun batu akik dari para kolektor yang juga merupakan anggota PBTAC.
Selain dipamerkan, dalam kegiatan tersebut juga terbuka untuk kegiatan bursa atau jual beli dari para kolektor yang memajang keris dan batu akiknya tersebut. Hingga hari keempat berlangsungnya pameran tersebut telah terjadi transaksi hingga puluhan juta rupiah, baik untuk transaksi keris maupun batu akik.
Kehadiran legislator putra daerah Cirebon, Bambang Mujiartomembuat suasana makin hangat. Kehadirannya didampingi dari Sekretaris PBTAC, Gunawan Wibiksana dan unsur pemuda Sangwar yang merupakan Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Cirebon.
Dari informasi yang diperoleh, Bambang juga merupakan kolektor dan penggemar barang-barang seni keris maupun batu akik.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan pameran keris pusaka dan batu akik di Cirebon ini. Hal ini sebagai wujud upaya pelestarian budaya khususnya budaya Cirebon dan dapat lebih mengedukasi anak-anak muda untuk peduli terhadap budaya leluhurnya,” ujar bambang.
Menurutnya, keris bukan hanya sebuah benda seni tinggi tapi merupakan sebuah perwujudan tingkat kemajuan teknologi peradaban manusia, seorang empu pembuat keris dinilai mempunyai kemampuan bagaimana bisa mencampurkan beberapa bahan material hingga bisa menjadi sebilah keris dengan alat non mesin.
“Hal ini tentu akan sangat rigit apabila dijelaskan dengan teknologi saat ini dan proses penciptaan sebilah keris ini juga merupakan sebuah proses spiritual,” terangnya.
Bambang yang juga anggota Komisi V di DPRD Jabar yang bermitra kerja bidang pariwisata, mendorong kegiatan serupa bisa kembali diadakan guna menggeliatkan pariwisata, khususnya di wilayah Cirebon.
“Dorongan ini tentu juga bukan hanya dari saya, tapi juga dari pemerintah daerah setempat bagaimana turut memperhatikan pelestarian budaya dan seni khususnya yang bersifat kebendaan seperti keris dan batu akik ini.” kata dia.
Kata Bambang lagi, apabila tanpa perhatian dari pemerintah daerah setempat akan dirasa percuma dan kedepannya akan kehilangan budaya khas yang merupakan jati diri Cirebon, bukan hanya pelestarian budaya dalam kegiatan tersebut ada juga geliat ekonomi dimana didalamnya terdapat proses jual beli yang sudah tentu ada transaksi ekonomi bagi para pengiat tosan aji ini.
“Hal tersebut juga menjadi harapan agar para kolektor-kolektor atau pelestari-pelestari budaya dalam bentuk kebendaan di berbagai pelosok daerah di wilayah III Cirebon, dapat saling berinteraksi dan lebih mengenalkan budaya tersebut,” pungkas Bambang. (angga)