KESAMBI, fajarsatu – Penulis novel “Mengejar Cakrawala”, Ishtar Vie mengujungi SMPN 4 Kota Cirebon, Jalan Pemuda, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jumat (12/2/2021) lalu. Kedatangan istri pengamat politik, Sutan Aji Nugraha ini disambut Kepala SMPN 4 Kota Cirebon, H. Elang Tomy Iplaludin, SPd, MM.
Dalam kunjuungan tersebut, Ishtar menjelaskan intisari buku yang ia tulis, terutama yang berkaitan peran orangtua untuk memberikan wawasan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang menyenangkan bagi siswa atau anak di rumah, bukan justru sebaliknya banyak orangtua justru menjadi “toxic parents“.
Kepala SMPN 4 Kota Cirebon, H. Elang Tomy Iplaludin, SPd, MM menilai, dengan adanya buku “Mengejar Cakrawala” bisa menambah wawasan orangtua sebagai bahan pembelajaran untuk anaknya di masa pandemi tanpa menjadi toxic parent.
“Dengan adanya buku “Mengejar Cakrawala” ini merupakan salah satu sumbangsih kepada dunia pendidikan khususnya untuk orang tua siswa agar tidak salah mengarahkan dan mendampingi anak-anak belajar dari rumah,” ucapnya, Jumat (12/3/2021).
Lanjutnya, toxic parents ini mereka melakukan sesuatu atas nama cinta, tapi sebenarnya justru yang dilakukan adalah hal yang sangat keterbalikan. Justru sedikit demi sedikit menyakiti dan meracuni si anak.
“Orang tua yang toxic ini kurang bisa berempati pada si anak, memberikan target dan cita-cita tinggi pada si anak tapi tidak diiringi dengan apresiasi. ketika si anak melakukan kesalahan sedikit saja marah-marah, membentak si anak, dan ketika anak gagal melakukan sesuatu justru tidak dimotivasi untuk memperbaiki kesalahannya,bahkan saat mereka berhasil pun tak ada reward apapun bagi mereka,” tambahnya.
Oleh karna itu, Elang Tomy berharap dengan adanya buku ini bisa mengembalikan peran orang tua yang sesungguhnya sehingga di masa pandemi ini peran orang tua di rumah tidak menjadi salah karena banyak sekali yang secara tidak langsung, sedikit demi sedikit orangtua yang toxic malah menjatuhkan si anak, merendahkan harga diri anak dan itu bisa berdampak jangka panjang.
“Mulailah merefleksi diri sendiri kira-kira perilaku keliru apa yang pernah kita dapatkan, apakah perilaku keliru itu kita lakukan lagi di saat ini kemudian empati, kira-kira dampaknya apa ya kalau saya melakukan hal ini ke anak,” katanya.
Hal lain juga diungkapkan oleh sang penulis buku “Mengjar Cakrawala”, Ishtar Vie. Ia berharap buku “Mengejar Cakrawala” dapat menggugah hati para orang tua tentang pola pengasuhan anak di rumah yang menjadi fondasi utama anak-anak menuju pendewasaan diri yang berkarakter kuat dan selaras dengan nilai budaya dan agama.
Dikatakan Ishtar, geliat literasi tingkat sekolah semoga semakin memecut ketertarikan remaja dan anak muda dalam budaya literasi.
“Ya mudah-mudahan dengan dengan hadirnya buku “Mengejar Cakrawala” ini dapat menumbuh kembangkan, semangat baca dan kecintaan masyarakat akan budaya literasi dan juga untuk para orang tua mulailah memahami anak anak, hargai privasi anak kalau mengambil keputusan tentang hal-hal yang berhubungan dengan anak, pertimbangkan apakah si anak menyukainya atau tidak sehingga ikatan batin antara anak dan orang tua terjalin lebih baik,” pungkasnya.
Sementara, seorang pengamat politik, Sutan Aji Nugraha mengatakan, hanya sedikit ASN berpikir dan bersikap politik, seperti Kepala SMPN 4 Kota Cirebon.
Tambahnya, politik ASN atau PNS yakni politik negara (pemerintah), mencerdaskan kehidupan bangsa. Mempertahankan, mengembangkan serta menyempurnakan literasi telah dilakukan oleh Mama Elang Tomy ini. (irgun)