LEMAHWUNGKUK, fajarsatu – Komisi II DPRD Kota Cirebon meninjau pengerjaan Alun-alun Kebumen. DPRD menyesalkan tak adanya nuansa khas Cirebon dalam wajah baru Alun-alun Kebumen.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Ir H Watid Sahriar MBA mengatakan, harusnya desain Alun-alun Kebumen bisa lebih bernuansa Cirebon. Watid menilai desain alun-alun yang berada di Jalan Kebumen itu terlalu sederhana.
“Desainnya kurang lokal. Muatan lokal yang khas Cirebon itu harusnya ada. Semisal corak mega mendung, kangkungan dan lainnya,” kata Watid seusai meninjau Alun-alun Kebumen, Selasa (9/3/2021).
Menurutnya nuansa khas Cirebon bisa menguatkan Alun-alun Kebumen sebagai obyek wisata. Terlebih lagi posisinya yang sangat strategis, yakni berada di kawasan kota tua. Alun-alun Kebumen berdekatan dengan gedung British America Tobacco (BAT), Bank Indonesia (BI) Cirebon, dan Pelabuhan Cirebon.
“Selain desain yang kurang lokal, di sana tidak ada toilet. Idealnya toilet harus ada. Air juga kurang bagus,” kata Watid.
Watid mengatakan anggaran pengerjaan revitalisasi Alun-alun Kebumen senilai Rp 2,8 miliar. Saat ini, lanjut Watid, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon bakal melanjutkan proses pengerjaan revitalisasi Alun-alun Kebumen.
“Tahap dua kurang tahu anggarannya berapa. Info terakhir itu, dinas masih menggeser-geser anggaran,” kata Watid. (irgun)