MAJALENGKA, fajarsatu – Serangan membabi buta yang dilakukan zionis Israel dengan meluluh lantahkan kantor-kantor media, membunuh jurnalis dan menewaskan ratusan warga sipil Palestina, membuat geram wartawan Majalengka dan mengutuk keras aksi biadab tersebut.
Sebagai bentuk protes dan perlawanan, insan pers yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pers Peduli Palestina Untuk Merdeka (Gemppur) Kabupaten Majalengka, akan menggelar doa bersama dilanjutkan dengan pembagian karangan bunga di sekitar alun-alun Majalengka pada Kamis (20/5/2021) besok.
“Aksi ini sebagai bentuk dukungan dan doa terhadap warga Palestina sekaligus mengecam tindakan biadab Zionis Israel yang telah menghancurkan kantor media dan jurnalis di Palestina,”kata Koordinator Gemppur Jejep Falahul Alam, usai menggelar rapat koordinasi bersama para wartawan se-Majalengka, Rabu (19/5/2021).
Menurut dia, dalam do’a bersama sendiri rencanannya melibatkan para jurnalis Majalengka yang terdiri dari media cetak, elektronik, online, radio. Mereka berasal dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumedang-Majalengka, wartawan Kelompok Kerja Polres Majalengka, Forum Komunikasi Wartawan Majalengka (FKM),dll.Giat ini juga akan diikuti oleh Bupati Majalengka H. Karna Sobahi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Majalengka KH Anwar Sulaeman, masyarakat, mahasiswa.
“Insha Allah Pak Bupati Majalengka tadi kami sudah berkoordinasi, beliau berencana hadir bahkan akan memberikan sumbangan dana buat warga Palestina. Termasuk Pak Ketua MUI akan langsung memimpin doa bersama besok,” kata Jejep.
Menurut Ketua PWI Majalengka ini, mengenai teknis doa bersama sendiri karena masih masa Pandemi Covid-19, akan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang ketat. Antara lain semua menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan menggunakan sabun mengalir dan menghindari kerumanan.
“Nantinya para wartawan akan menggelar shalat berjamaah dzuhur dan dilanjutkan pembacaan qunut nazilah serta doa bersama. Setelah itu, nanti kami akan bagi-bagikan bunga dengan simbol bendera Palestina, kepada para pengguna jalan. Setelah itu kita kembali pulang dan tidak ada aksi orasi,”ujarnya.
Jejep menegaskan, aksi serangan terhadap kantor media dan jurnalis merupakan pelanggaran HAM berat dan upaya pembungkaman terhadap pemberitaan media atas kekerasan di Jalur Gaza oleh Zionis Israel. Serangan brutal Israel juga, merupakan tindakan kriminal luar biasa yang harus direspon segera oleh hukum Internasional.
“Kami juga meminta Pemkab Majalengka, Pemprov Jabar dan Pemerintah Indonesia agar secara aktif terlibat dalam upaya perdamaian Palestina dan Israel, termasuk aktif menghentikan aksi kekerasan di Jalur Gaza terhadap media dan warga sipil,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) agar segera mengambil tindakan perlindungan dan jaminan keamanan terhadap seluruh awak media yang tengah melakukan peliputan di area konflik Israel-Palestina.
“Serangan Israel terhadap wartawan itu jelas ingin membungkam pers sekaligus mencegah gambar faktual tersampaikan kepada dunia,” tuturnya.
Wakil Ketua IJTI SUMA Muhamad Zeni Johadi mengaku mendukung dan siap terlibat aksi dukungan terhadap Palestina yang diinisiasi wartawan Majalengka baik dari PWI, IJTI, Pokja Polres, FKM dan seluruh lapisan masyarakat Majalengka.
“Insha Allah saya dukung dan besok akan hadir dalam aksi maupun peliputan,”kata Zeni. (gan)