KESAMBI, fajarsatu – Elemen msyarakat menilai, kinerja Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Cirebon telah mandul dan tidak bertaring. Selain itu, mereka juga menemukan adanya dugaan indikasi aliran dana atau gratifikasi dari pihak swasta kepada oknum anggota Dewan.
Demikain dikatakan perwakilan elemen masyarakat, M. Hayat yang juga Ketua AMX Kota Cirebon menyikapi kinerja BK terkait permasalahan proposal DPRD meminta sumbangan yang hingga saat ini belum ada keputusan apapun.
Dalam konferensi pers ini hadir sejumlah elemen dan tokoh masyarakat Kota Cirebon, antara lain Ketua LSM Gapura Adjie Priatna, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Riyanto, Ketua AMX M. Hayat, Ketua LSM Penjara Agung Sentosa, Ketua Gatsu AMX Kustiwa, Sekjen GRIB Emon Nurjaman, Kepala Staf GMBI Hermantoro. Sementara tokoh masyarakat Kota Cirebon, hadir Umar Klau dan Agus Daryanto.
“Kami menyimpulkan bahwa kinerja BK telah mandul dan tidak bertaring, karena kami menemukan adanya dugaan indikasi aliran dana atau gratifikasi dari pihak swasta kepada oknum anggota dewan,” tandas Hayat dalam yang berlangsung di Kedai Rare, Jalan Sekar Kemuning, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Minggu (20/6/2021).
Lanjut Hayat, pihaknya sudah memegang nama oknum tersebut dan berapa nominal dugaan gratifikasinya.
“Kami mengingatkan kepada BK, kalau tidak bisa bekerja biar kami yang bekerja dan melaporkan oknum tersebut ke aparat penegak hukum. Kami sudah punya alat bukti dan barang bukti,” katanya.
Sementara, Agung Sentosa Ketua LSM Penjara Kota Cirebon menyebutkan, pihaknya siap buka-bukaan terkait adanya adanya dugaan indikasi aliran dana atau gratifikasi dari pihak swasta kepada oknum anggota dewan.
Saat ditanya ada berapa anggota dewan yang menerima gratifikasi, Agung menyebutkan, penerima grartifikasi tersebut lebih dari satu orang. Sayangnya saat ditanya nama anggota dewan dan berapa orang penerima gratifikasi, Agung belum menyebutkannya.
“Inisialnya? Ini masih dirahasikan. Tunggu tanggal mainnya,” katanya.
Dikatakan Agung, pihaknya sepakat kenapa tidak buka-bukaan dari sekarang untuk Kota Cirebon kedepannya yang lebih baik.
“Itu dasar kami peduli kepada Kota Cirebon, jangan ada indikasi malahan mulai ari awal sudah direncanakan, sudah dimanfaatkan memakai orang-orang luar yang faktanya sudah masuk ke salah satu dinas dan kemungkinan bisa ke dinas lainnya,” pungkas Agung. (irgun)