MUARA ENIM, fajarsatu – Semendo merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang dianugrahi tanah subur dan makmur, tak heran jika mayoritas masyarakatnya berkiprah di bidang pertanian dan perkebunan.
Baru-baru ini, Kopi Semende ditetapkan sebagai minuman tradisional terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020 Kategori Minuman Tradisional, tentunya menjadi pemecut semangat para petani yang ada di kawasan Semendo.
Selain kopi, dengan anugerah alam yang subur, banyak masyarakat yang menanam berbagai jenis sayuran, seperti kubis, cabai, tomat, kentang, bawang, ubi dan berbagai sayur lainnya.
Salah seorang petani sayuran, Indarjid mengatakan, meski pandemi Covid-19 belum berakhir, dirinya berusaha untuk tetap eksis di dunia pertanian.
Memulai karir sejak 2002, dirinya banyak belajar dari pengalaman, dikatakan Indra, di atas lahan setengah hektar miliknya, ia menanam berbagai jenis sayuran, seperti kembang kol, cabai, sawi manis, sawi pahit, terong panjang dan kentang.
“Dari semua jenis tanaman yang ada, terong panjang saya jadikan ikon di perkebunan, karena selain hasil panen yang alhamdulillah, ya mungkin saya merupakan satu-satunya yang menanam terong panjang di sini” unhkapnya.
Dikatakan Indra, Selain biayanya irit, merawat terong ini juga terbilang cukup mudah dan hasilnya sangat menjanjikan.
“Terong ini biasanya mulai panen ketika menginjak usia 2 bulan, biasanya untuk pemanenan itu dilakukan satu minggu sekali. Sekali panen indra mendapatkan kurang lebih 2 kwintal dari 500 batang terong yang saya tanam” jelasnya.
Harga terong ini berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kilo gramnya dari ratusan batang yang Indra tanam tentunya hasil panen bisa sangat mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Indra berharap, agar pemerintah selalu memperhatikan petani-petani yang ada, khususnya di Desa Cahaya Alam ini, mengingat selama ini pemerintah Kabupaten Muara Enim belum memberikan perhatian lebih kepada petani khususnya yang ada di Desa Cahaya Alam ini. (rmm)