MAJALENGKA, fajarsatu – Sebanyak 35 santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah Kecamatan/Kabupaten Majalengka dinyatakan positif Covid-19, Selasa (15/6/2021).
.Hingga saat ini penyebab klaster pesantren ini belum diketahui secara pasti. Karena pihak pesantren mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang ketat dalam penyelenggaran pendidikannya.
Mendengar kabar itu, sebagai bentuk ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus, Kodim 0617 Majalengka bergerak cepat menyalurkan ramuan herbal atau Wedang Uwuh Sereh Wangi untuk melawan virus mamatikan tersebut.
“Malam tadi (Senin malam) saya dan Kepala BPBD Majalengka langsung menyambangi Pondok Pesantren dan membagikan ramuan herbal Wedang Uwuh bagi puluhan santri yang terpapar virus. Ini sebagai bentuk ikhtiar agar para santri kembali sembuh dari paparan virus corona,” kata Komandan Kodim 0617 Majalengka Letnan Kolonel (Inf) Andik Siswanto.
Menurut dia, pemberiaan gratis ramuan herbal ini sebagai upaya melindungi warga Majalengka dari Covid-19 melalui Program Deteksi Lindungi Rakyat Majalengka.
Terlebih wedang uwuh sugih mukti sendiri, dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bisa menangkal transmisi virus corona. Karena ramuan ini terdiri dari rempah-remah herbal yang mampu menangkal dan melawan virus.
“Jangan lupa juga kita harus tetap disipilin dengan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan hindari kerumunan. Dan tetap jaga imunitas kita agar tidak lemah. Ini semua gar kita bisa bersama-sama dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pesan Dandim.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah Majalengka KH Yuyus Aspiyudin pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Dandim Majalengka yang telah perhatian dan peduli terhadap para santrinya.
“Alhamdulillah wedang uwuh pemberian Pak Dandim sudah kami eksekusi dan diberikan ke puluhan santri, termasuk saya sendiri yang terpapar virus,”katanya melalui pesan singkatnya.
Menurut dia, para santrinya saat yang terpapar sedang melaksanakan isolasi mandiri di beberapa ruangan pondok pesantren, sebelum dialihkan ke tempat yang disediakan oleh Satgas Covid-19 Majalengka.
“Sementara yang isolasi kami sedikan di kelas dulu,”katanya.
Mengenai penyebab penularan virus, sambung dia, dirinya mengaku ini sebuah takdir dan ujian dari Allah Swt, sebab dirinya dan pesantren yang diasuhnya selama ini sangat ketat menerapkan Prokes.
“Selama Pandemi Covid-19 tahun 2020, kami pihak pesantren menerapkan pembelajaran jarak jauh. Para guru di Work From Home (WFH) sedangkan santri berada di pondok. Dan itu juga berlaku hingga tahun 2021 ini,”ucapnya.
Masih kata dia, adapun awal mulanya diketahui terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan pesantrenya, lanjut dia, bermula ketika ada seorang santri yang menderita sakit flu dan menular ke beberapa orang. Saat itu pihaknya menduga penyakit biasa terjadi di pesantren.
Namun lama-kelamaan pihaknya khawatir dan langsung berkoordinasi dengan pihak puskemas dan Dinas Kesehatan menginformasikan perihal penyakit yang dialami para santrinya.
“Setelah dilaksanakan rapid test antigen hasilnya reaktif dan dilakukan swab massal dan hasilnya ada 35 santri termasuk saya terpapar virus corona,”ujarnya.
Dari hasil itu, pihaknya dan para santri kini tengah melaksanakan isolasi mandiri dan memohon doa restu atas kesembuhannya, sehingga bisa beraktivitas kembali sebagaimana mestinya.
“Ini pelajaran buat kita semua, bahwa Covid-19 ini nyata dan ada. Semua orang pasti tertular tanpa melihat status sosial apapun.Mari kita terapkan prokes yang sangat ketat, jangan sampai kendor. Sebab saya dan santri menerapkan prokes masih bocor, apalagi yang tidak melaksanakan itu,”ujarnya. (gan)