LEMAHWUNGKUK, fajarsatu – Sehari setelah mengangkat diri sebagai sebagai Sultan Sepuh Aloeda II atau Rahadjo Djalil menggelar konferensi pers yang berlangsung di Umah Kulon, area Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, Kamis (19/2021).
Dalam konferensi per yang dihadiri puluhan wartawan dari media cetak, televisi dan online lokal dan nasional, sebagai Sultan Sepuh Aloeda II meminta dengan tegas agar keluarga Sultan Sepuh XV yang saat ini bertahta, keluar meninggalkan Keraton Kasepuhan.
Terkait proses jumenengan atau pelantikan Rabu (18/8/2021) kemarin, dirinya mengungkapkan hanya dihadiri keluarganya dengan alasan kondisi saat sedang dalam pendemi Covid-19 dan pemberlakunan PPKM Level 4 di Kota Cirebon.
Dengan mengangkat dirinya sebagai sultan, kini di Keraton Kasepuhan ada dua sultan, yakni Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin dan Sultan Sepuh Aloeda II.
Sultan Sepuh Aloeda II mengatakan, prosesi jumenengan (pelantikannya sendiri hanya dihadiri keluarga saja, dirinya menanggap sudah sah menjadi Sultan Keraton Kasepuhan, bahkan ia mengaku telah mendapatkan ucapan selamat dari Keraton Yogyakarta secara pribadi.
“Kalau ucapan selamat kemarin sudah dari Keraton Yogyakarta, bahkan datang langsung kesini setelah jumenengan,” kata Sultan Sepuh Aloeda II.
Dirinya menerangkan, gelar Sultan Sepuh Aloeda II mengikuti jalur sang kakek yang dipanggilnya Sultan Muhammad Djamaludin Aloeda sebagai Sultan Sepuh XI.
“Pengangkatan saya sebagai Sultan Sepuh Aloeda II merupakan usulan dari ahli sejarah untuk tidak ikut garis tahta sultan sepuh saat ini, karena kakek saya itu Sultan Sepuh XI,” un gkapnya.
Karena itu, lanjut Sultan Sepuh XI, dirinya memilih gelar Sultan Sepuh Aloeda II sebagai penanda era baru Keraton Kasepuhan.
Sejak jumenengan sebagai sultan, ia meminta keluarga Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin secara legowo meninggalkan Keraton Kasepuhan Cirebon, karena dirinya sebagai pihak yang berhak atas kesultanan.
Lanjutnya, jika dirunut Luqman Zulkaedin yang saat ini menjabat Sultan Sepuh XV tidak memiliki trah asli turunan yang sebenarnya Keraton Kasepuhan.
“Sudah banyak yang tahu kalau dia bukan turunan asli apalagi selama ini dia selalu diam. Apalagi selama Sultan Sepuh IV Arief keraton sangat tidak terawat dan terlebih lagi ditempat sakral banyak ditemui sampah,” ungkap dia.
Sultan Sepuh Aloeda II menegaskan, tidak ada niatan menciptakan kegaduhan atas dualisme yang terjadi di Keraton Kasepuhan.
Bahkan dirinya mengaku telah menantang Luqman Zulkaedin untuk melakukan tes DNA untuk membuktikan siapa turunan asli pemegang tahta Keraton Kasepuhan.
“Kami harap keluarga sultan (Luqman) legowo meninggalkan Keraton Kaepuhan,” tandasnya. (irgun)