BANDUNG, fajarsatu – Siberkreasi Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan informatika menyelenggarakan Webinar Nasional Gerakan Nasional Literasi Digital bertajuk “kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Transformasi Digital?”, Senin (6/92021).
Presiden Joko Widodo mengawali Paparan Strategisnya. Jokowi mengungkapkan bahwa Gerakan Literasi digital sebagai upaya untuk meminimalisir dampak negative yang ditimbulkan. Gerakan Literasi Digital membutuhkan peranserta seluruh komponen bangsa. Ini adalah kerja besar dan kerja bersama.
Sementara Gubernur Sumatera Barat menegaskan pentingnya Literasi digital di Sumatera Barat. Gubernur mengungkapkan bahwa banyaknya pengguna internet bahkan setiap orang bisa sampai 8 jam perhari membuat gerakan literasi ini adalah sesuatu yang sangat penting. Saya mendukung kegiatan ini.
Hadir juga Ketua Umum Perhimpunan Humas Perguruan Tinggi Indonesia (Perhumani) Dr. Ahmad Zakiyuddin, S.IP.,M.I.Kom sebagai narasumber nasional.
Pembicara yang lain adalah Ketua Program Study SMK BPP Bandung dan Assesor BNSP, Tiwi Dewanti K, S.PD. Sekertaris PGRI Kota Sawahlunto Irmayulis, S.PD dan Kasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pembinaan Dikdas Drs. Sumanto. Kegiatan ini diikuti dengan sangat antusias oleh 268 Peserta dari seluruh Indonesia.
Zakiyuddin mengungkapkan, internet membawa pengaruh baik untuk kita semua tetapi tak jarang membawa dampak negatif. Salah satunya adalah hacking. Kasus website diretas atau hacking sudah banyak terjadi di Indonesia.
“Saya mengajak kepada berbagai pihak untuk tidak mudah membagikan akun pribadi sehingga tidak mudah kena Hacking,” kata Zaki.
Ia menambahkan, hacking adalah tindakan menemukan titik entri yang mungkin ada dalam sistem komputer atau jaringan komputer dan hingga berhasil mengambil alih.
“Hacking biasanya dilakukan untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer atau jaringan komputer, baik untuk membahayakan sistem atau mencuri informasi sensitif yang tersedia pada komputer,” terang Zaki.
Berbeda dengan hacking, jelasnya, hacker adalah mereka yang mencari pengetahuan, untuk memahami bagaimana sistem bekerja, bagaimana mereka dirancang, dan kemudian mencoba untuk bermain dengan sistem ini. seseorang yang menggunakan komputernya untuk mengakses data di perangkat komputer atau ponsel orang lain tanpa persetujuan pemiliknya.
Selain itu. lanjut Zaki, ada tips dan trik menghindari serangan hacking. Lakukan backup data sesering mungkin, Gunakan firewall, Gunakan SSL, Selalu update software dan aplikasi, memilih penyedia layanan cloud hosting terpercaya.
Selanjutnya Zakiyuddin mengungkapkan, tipe-tipe Hacker antara lain White Hat Hacker, Black Hat Hacker, Grey Hat Hacker, Red Hat Hacker dan lain sebagainya.
Dipaparkan Zaki, serangan yang dilakukan oleh para hacker memiliki berbagai macam cara. Target mereka biasanya website dengan reputasi terpercaya yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar. Contohnya adalah website milik lembaga pemerintahan, perbankan, atau lembaga keuangan serta perusahaan besar..
“Motif hacker ini tidak lain adalah untuk mencari keuntungan dengan aksi kejahatan di dunia maya (cyber crime),” kata Zaki. (byu)