KESAMBI, fajarsatu – Jadikan ulang tahun ke-100 sebagai motivasi untuk mengabdi dan bermanfaat lebih besar bagi Kota Cirebon. Kesehatan tenaga kesehatan (nakes) dan manajemen rumah sakit senantiasa harus dijaga.
Demikian pesan Wali Kota Cirebon, H. Nashrudin Azis usai peringatan Hari Ulang Tahun ke-100 Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ), Rabu (1/9/2021).
“Hari ulang tahun bisa menjadi sebuah motivasi untuk seluruh jajaran rumah sakit, mulai dari tingkat manajemen hingga nakes, yaitu motivasi untuk berbuat lebih banyak dan lebih bermanfaat untuk masyarakat Kota Cirebon” kata Azis.
Apalagi, lanjut Azis, Rumah Sakit Daerah Gunung Jati telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu,” ujarnya.
RSD Gunung Jati juga sudah menjadi rumah sakit terlengkap di Jawa Barat setelah RS Hasan Sadikin di Bandung. “Tentunya kita sebagai kru yang ada di RSD Gunung Jati harus menunjukkan kemampuan yang terbaik dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” tutur Azis.
Pada kesempatan itu, Azis kembali berpesan kepada seluruh manajemen dan nakes untuk senantiasa menjaga kesehatan. “Makan makanan bernutrisi, kenakan alat pelindung demi tugas mulia,” pesan Azis.
Apalagi pandemi Covid-19 masih belum berakhir, sehingga keberadaan nakes senantiasa dibutuhkan sebagai garda terdepan penanggulangan kesehatan di masa pandemi.
“Kami atas nama Pemda Kota Cirebon mengucapkan terima kasih atas dedikasi nakes yang telah mempertaruhkan nyawa berdiri di garda terdepan demi menangani pandemi Covid-19,” ucap Azis.
Sementara itu Direktur RSD Gunung Jati, dr. Katibi, M.K.M., menjelaskan ulang tahun ke 100 tahun ini mengambil tema RSD Gunung Jati Kota Cirebon Berdiri Tangguh di Masa Pandemi.
“Apa yang dikatakan Pak Wali Kota tadi dapat menjadi motivasi bagi seluruh civitas di rumah sakit ini untuk bekerja lebih baik dan tetap berdiri tangguh pada pandemi ini,” ungkap Katibi.
Ditambahkan Katibi, ada yang istimewa pada upacara peringatan ke 100 RSD Gunung Jati hari ini. “Yaitu yang menjadi komandan upacara merupakan dokter spesialis bedaktorat kardiovaskuler,” katanya.
Dokter tersebut merupakan satu-satunya spesialis yang ada di wilayah Cirebon. “ini menunjukkan, ke depannya bedah jantung nantinya bukan tidak mungkin dapat dilaksanakan di RSD Gunung Jati,” kata Katibi.
Sementara itu, menyinggung mengenai penanganan Covid-19, dr Katibi menjelaskan sebelumnya mereka menyiapkan 216 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Namun hari ini hanya 124 tempat tidur dan yang terisi hanya tinggal tiga puluh persenan. Pasien yang dirawat di RSD Gunung Jati saat ini juga telah seimbang. “Tidak melulu covid,” ujar Katibi.
Katibi mencontohkan di ruang Kiansantang yang saat ini tingkat keterisian non covid juga tinggi. “Meningkat sekitar minggu kedua Agustus. Mungkin ada yang ditunda dirawat di rumah karena sebelumnya Covid-19 tinggi,” ujarnya.
Pada ulang tahun ke-100 RSD Gunung Jati Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., didampingi Sekretaris daerah (Sekda), Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si. dan Direktur RSD Gunung Jati, dr. Katibi, M.K.M., meninjau bangunan baru IGD yang modern. Keberadaan bangunan baru tersebut dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien yang datang ke RSD Gunung Jati. (irgun)