BANDUNG, fajarsatu – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi menyatakan sekolah di Jabar yang masuk pada hari ini, Rabu (8/9/2021) ada 1.471 dari 4.966 sekolah yang ada di wilayah tersebut.
“Sesuai pantauan dari Disdik Jabar ada beberapa teknik yang dilakukan di sekolah, pertama ada yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan pola shift, tapi ada yang melakukan PTM dengan pola blok,” kata Kadisdik Jabar di sela-sela melakukan pemantauan langsung kesiapan SMKN 13 Bandung.
Dedi langsung mengecek kesiapan siswa-siswinya selama PTM terbatas ini. Menurutnya hanya 25 persen anak yang masuk sekolah dan sisanya melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Menurutnya, shif, mereka melakukan seperti di SMA masuk pukul 07.00 WIB, keluar pukul 10.30, nanti setelah itu melakukan penyemprotan disinfektan, nanti yang shif siangnya pukul 13.00 sudah disemprot yang shif siang.
Menyinggung pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah, pihaknya sudah memnyampaikan ke sekolah. Kalau terjadi kasus di sekolah, ditangani segera oleh satuan pendidikan, laporkan dengan puskesmas setempat dan tangani, bila perlu dibawa ke rumah sakit dan sekolahnya ditutup sementara.
Sementara, lanjut dia, kalau ada pemberlakuan dari pemerintah kabupaten kota yang sifatnya PPKM atau PPKM kedepan naik level lagi, maka hentikan sementara sesuai aturan di tanggal PPKM tersebut, tapi setelah selesai itu berlaku kembali.
Setelah ke SMKN 13 Bandung, Dedi langsung bergeser ke SMKN 9 Bandung. Letak sekolah tersebut tidak terlalu jauh, hanya beberapa meter dari SMKN 13 Bandung.
Dedi langsung melihat Edotel (Hotel di SMKN 9 Bandung). Lalu mengecek kesiapan hotel tersebut dan anak-anak yang sedang melaksanakan praktik. Sebagian siswanya merasa senang dan bangga. Karena, sekolah tersebut dikunjungi Kadisdik Jabar.
Kadisdik Jabar menjelaskan, terkait vaksinasi siswa, vaksin itu hanya cara mempercepat untuk melakukan PTM terbatas, tapi tidak menjadi syarat kalau yang PTM terbatas itu harus divaksin. “Itu sambil berjalan paralel, nanti di sekolah pun vaksinasi tetap berjalan akan dilakukan sistem peduli lindungi,” katanya.
Dedi mengakui sudah menyampaikan ke setiap sekolah terkait syarat PTM terbatas. Pertama menyediakan, kedua layanan. Jadi PTM disiapkan, PJJ disiapkan, layanan ini sudah siap dua-duanya.
“Kedua, orangtua diberikan hak pilihan buat anaknya apakah mau PTM terbatas atau PJJ, apabila pemberlakuan dari pemerintah kabupaten kota atau provinsi terkait level PPKM, maka harus tunduk dengan itu,” terangnya. (byu)