Minggu, 17 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Terorisme, Menu Lama Digoreng Kembali

Admin
01/09/2021 13:33
in Opini
0
Terorisme, Menu Lama Digoreng Kembali

Foto: ist/net

Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Ummu Farizahrie
(Pegiat Dakwah)

ISU terorisme kembali muncul di negeri ini. Kali ini disematkan kepada sebuah kelompok penggalangan dana kemanusiaan bernama Syam Organizer. Disinyalir mereka mengumpulkan dana melalui kotak-kotak amal yang disebar melalui media sosial untuk mendanai kelompok terorisme dan diduga berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI). Aparat kepolisian mengatakan mereka telah memulai aksinya sejak tahun 2019.

Hal ini diperkuat dengan ditemukannya 1.540 buah celengan kotak amal pada saat penggeledahan sebuah ruko di Soreang, Kabupaten Bandung, oleh Densus 88 Antiteror Polri pada Minggu 15 Agustus 2021.

Menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan, ribuan kotak amal tersebut disita dari kantor sekretariat yayasan Syam Organizer Jawa Barat. Dia menduga kotak amal tersebut digunakan untuk membiayai aksi terorisme. (Tribunnews, 16 Agustus 2021)

Syam Organizer sendiri menurut pengakuannya adalah lembaga donasi. Kegiatan mereka membantu para pengungsi Suriah dan Palestina. Memberikan makanan pada mereka yang berada di kamp-kamp pengungsian, mereka juga membantu pengadaan mobil ambulans, merenovasi rumah ibadah yang rusak dan membantu biaya pengobatan bagi mereka yang tak mampu. Semua biaya diambil dari donasi yang terkumpul. Mereka membantah uang yang terkumpul digunakan untuk membiayai terorisme.

Bacajuga

SMAN Talun Hanya Mimpi?

Apakah ini Ramadhan Terakhir Kita?

RLS dan IPM

Teror terorisme yang terus digoreng untuk menyerang Islam dan pemeluknya adalah ulah Barat dan agennya sebagai salah satu agenda Islamophobia. Mereka menciptakan ‘monster’ yang nantinya dapat memojokkan Islam dan syari’atnya. Umat Islam selalu dijadikan tertuduh untuk setiap kejahatan kemanusiaan semisal terjadinya teror bom, pembakaran rumah ibadah ataupun penyerangan fisik kepada non muslim.

Mereka membuat stigma negatif terhadap simbol-simbol Islam. Misalnya seorang muslimah bercadar ataupun muslim bercelana cingkrang akan dicap teroris. Atau muslim yang ingin menjalankan syari’at Islam dalam kehidupannya disebut radikal.

Bahkan organisasi atau kelompok dakwah Islam pun tidak luput dari tudingan teroris. Yaitu mereka yang mendakwahkan Islam kaffah dan menginginkan diterapkannya syari’at Islam. Orang-orang yang menjadi anggota organisasi/kelompok ini beserta pendukungnya akan dinamai fundamentalis. Bahkan mereka mengaburkan makna jihad dan mengaitkannya dengan tindak terorisme.

Demikian berbagai sebutan untuk membuat framing jahat bahwa Islam, syari’atnya dan pemeluknya patut diwaspadai oleh masyarakat bahkan sampai level dunia. Bahkan yang lebih membuat miris, framing ini juga mengubah pola pikir dan pola sikap sebagian umat Islam. Mereka pun ikut-ikutan memusuhi simbol Islam tersebut, membenci bahkan menolak syari’at Islam itu sendiri.

Sejak peristiwa 911, yaitu penyerangan menara kembar WTC di AS pada 11 September 2001,  mereka kaum pembenci Islam merancang gerakan yang dinamakan Global War on Terorism (GWoT). Presiden AS saat itu George W Bush menggiring opini ke seluruh dunia bahwa mereka harus berada di pihak Amerika dalam memerangi terorisme, jika tidak demikian maka berarti mereka menentang Amerika.

Pada awalnya isu terorisme ini digunakan Barat untuk menancapkan hegemoninya di negeri-negeri kaum muslim, terutama setelah runtuhnya Khilafah Islam. Ketakutan mereka adalah umat Islam akan berusaha mengembalikan ideologi Islam sebagai satu-satunya pemahaman umat Islam di seluruh dunia. Sementara bagi kapitalisme, ideologi ini adalah ancaman bagi eksistensi mereka menguasai dunia terlebih Amerika.

Hingga akhirnya Amerika menjadikan siapapun yang menentang kepentingannya akan dicap sebagai teroris, terutama untuk kelompok-kelompok Islam yang dianggap mengganggu kepentingan AS. Mereka pun melakukan aksi memata-matai kelompok gerakan Islam dan menuduh Islam sebagai dalang dibalik setiap serangan terorisme. Walaupun pada akhirnya hal yang demikian tidak terbukti.

Yang demikian mereka lakukan melalui kaki tangannya di negeri kaum muslim. Seperti yang sering kita saksikan di negeri ini, penangkapan terduga teroris di berbagai tempat. Baik terbukti bersalah maupun tidak. Bahkan asas praduga tak bersalah dalam kasus ini seolah dilupakan.

Praktik tersebut jelas bertentangan dengan Islam terlebih aktivitas untuk memata-matai (tajassus). Hal itu terlebih apabila dilakukan terhadap seorang mukmin maka merupakan dosa besar.

Allah Swt. berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 12 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain...”

Syariat Islam pun melarang keras tindakan terorisme, karena hal itu menimbulkan banyak madharat. Aksi teror dapat menyebabkan terbunuhnya orang-orang tak bersalah. Padahal Islam sangat menghargai nyawa seorang manusia.

Allah Swt. berfirman dalam surah Al Maidah ayat 32 yang artinya: “…Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.”

Kesadaran akan pentingnya ukhuwah islamiyah hingga berwujud aktivitas ta’awun tidak akan dipandang sebagai tindakan makar atau terorisme. Negara dalam sistem Islam memiliki mekanisme yang jelas dalam memberikan penjagaan terhadap umat dari tindakan kejahatan terlebih sebagai intervensi asing.

Kegiatan pengumpulan dana melalui kotak amal oleh Syam Organizer tidak serta merta dinyatakan sebagai aksi terorisme. Diperlukan penelaahan secara mendalam apa yang dimaksud teror dan terorisme.

Mengapa ditujukannya hanya pada umat Islam, sedangkan pelaku yang nyata-nyata membuat horor, ketakutan serta ancaman dibiarkan. Selain itu  tentu saja perlu mengedepankan azas praduga tak bersalah dan tabayyun agar tidak menjadi fitnah di masyarakat. Sebab fitnah adalah perbuatan keji, terlebih jika menimpa kaum muslim.

Seperti firman Allah Swt. yang artinya: “Fitnah itu bahayanya lebih besar daripada pembunuhan”. (TQS. Al-Baqarah:191)

Juga dalil mengenai perlunya tabayyun dalam menerima sebuah berita. Yaitu firman Allah Swt. dalam surah Al Hujurat ayat 6 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang yang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya…”.

Seorang Khalifah yang menjadi pemimpin negara Islam akan menjadi junnah (perisai) dan raa’in (pelindung) bagi rakyatnya. Dengan syari’at Islam yang ditegakkan sudah tentu akan memberi rasa keadilan, keamanan  dan kesejahteraan bagi umat. Daulah Islam memiliki struktur pertahanan yang kuat, sehingga tidak mudah disusupi ataupun di intervensi oleh asing. Dengan demikian Islam dan pemeluknya menjadi sebuah kekuatan yang akan menguasai dunia dan membawa rahmat bagi seluruh alam.

WalLahu a’lam bi ash shawab.

Catatan: isi di luar tanggung jawab redakasi

Tags: ArtikelOpiniPenggiat DakwahTerorisme

Related Post

PR Besar KDM-Erwan
Opini

Perubahan APBD, Demi Kesejehtaraan Masyarakat

Admin
15/08/2025 09:05
Refleksi Akhir Tahun 2024: Gubernur Baru = Target Baru
Opini

Jabar Peduli Lingkungan?

Admin
13/08/2025 21:10
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Langkah Konkret Menghadapi Negara Darurat Korupsi

Admin
17/07/2025 13:49
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045

Admin
12/07/2025 12:35
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 14:21
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Optimisme Mamiq Iqbal: Dari NTB Makmur untuk Indonesia Mendunia

Admin
10/07/2025 14:14
Konsekwensi Ekspetasi Penilaian Kinerja ASN
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 08:01
Jangan Hakimi Pondok Pesantren!
Opini

Urgensi Menulis Buku Biografi

Admin
09/07/2025 13:10

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Acara Table Tennis Championship, Menteri Nusron Sampaikan Semangat Kesetaraan Atlet Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LikE IT – Mengajak Peserta Ptamuka untuk Mandiri Secara Finansial – Menuju Indonesia Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website