MAJALENGKA, fajarsatu – Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-51 tingkat Kabupaten Majalengka Tahun 2021 secara resmi dibuka Bupati, H. Karna Sobahi di gedung olahraga Widya Karya, Desa Kawunghilir, Kecamatan Cigasong itu berlangsung dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua umum penyelenggara kegiatan, Rd. Muhammad Umar Ma’ruf memaparkan, tujuan kegiatan MTQ tersebut digelar untuk meningkatkan syiar Islam melalui pembinaan generasi muda untuk memahami Al Quran secara mendalam dan beraplikasi dalam kehidupan.
“Melalui kegiatan MTQ ini diharapkan dapat memberikan memotivasi kepada masyarakat untuk mensyiarkan kandungan Al Quran sekaligus mencetak generasi terbaik sebagai duta Majalengka di ajang MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat,” jelas Umar, Rabu (27/10/2021).
Umar menyebutkan, penyelenggaraan MTQ yang digelar selama tiga hari ini mengangkat tema “Mewujudkan Generasi Qur’ani yang Sehat dan Tangguh Menuju Majalengka Raharja”.
Ditambahkannya, jumlah peserta kegiatan MTQ berasal dari 26 kafilah kecamatan se-Kabupaten Majalengka sebanyak 351 orang. Semua peserta akan bertanding dalam delapan cabang, di antaranya cabang Tilawatil Quran, Qiroah Sabah dan Karya Tulis Ilmiah Quran.
“Arena pertandingan MTQ ini dilaksanakan di sembilan desa/kelurahan di Kecamatan Cigasong. Selain itu, dewan hakim yang bertugas dalam penyelenggaraan MTQ kali ini berjumlah 81 orang dengan kualitas yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi apresiasi kepada para kafilah MTQ dan juga para pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dari seluruh kecamatan.
Menurutnya, MTQ merupakan sarana syiar dakwah Al Quran yang bertujuan untuk membumikan Al Quran di tengah kehidupan masyarakat, sehingga akan tumbuh generasi muda Islam yang memiliki pemahaman terhadap Al Quran.
“Kedepan saya mengharapkan lembaga ini menjadi lembaga mandiri yang berperan besar dan sistematis dalam pembentukan generasi Qurani,” ujar bupati.
Menurut hematnya, kegiatan MTQ ini tidak bersifat instan yang hanya menghasilkan kejuaraan. Tetapi ia lebih menginginkan membangun sistem dalam tata kelola dan manajemen LPTQ, sehingga dapat menghasilkan qori terbaik di Kabupaten Majalengka.
Hal itu untuk menghindari terjadinya transfer qori/qoriah dari luar untuk mewakili Kabupaten Majalengka ketika hendak bertanding di tingkat provinsi maupun nasional, terangnya.
“Untuk itu, dalam ajang MTQ ini harus betul-betul dijadikan ajang menggali potensi terbaik putra daerah,” pinta Karna. (hen)