MAJALENGKA, fajarsatu – Jalan merupakan salah satu pendukung sarana mobilitas bagi penduduk untuk melakukan berbagai aktivitas yang dapat mempengaruhi pada laju pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), baru-baru ini telah melakukan segmen pembangunan berupa peningkatan ruas jalan Cikeusik-SP Sindang.
Kepala Seksi Jalan Dinas PUTR Kabupaten Majalengka, Deni Rahman mengatakan, pembangunan tersebut dilakukan untuk memperbaiki kondisi jalan yang tingkat kerusakannya berat, serta menjadi skala prioritas sebagai akses ke sejumlah tempat obyek wisata.
“Kondisi jalan Cikeusik-SP Sindang yang mengalami kerusakan cukup parah dengan eksisting lama memiliki lebar 3 meter dengan panjang 6 kilometer terlalu sempit untuk menjadi akses wisata dan pertanian di wilayah Kecamatan Sindang, sehingga perlunya peningkatan dari kualitas jalan itu sendiri. Maka kami mengusulkan ke pemerintah pusat untuk menanggulanginya,” jelas Deni, Rabu (27/10/2021).
Ia bersyukur akhirnya pemerintah pusat merealisasikan usulan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar untuk menanggulanginya.
Deni menambahkan, kondisi eksisting jalan 6 kilometer tersebut sebelumnya memiliki lebar 3 meter. Namun, setelah mengalami peningkatan pembangunan berupa pelebaran, kontruksinya rigid kemudian overlay, kini lebar badan jalan itu menjadi 4,5 meter, sehingga lebih nyaman ketika berpapasan dilintasi oleh kendaraan roda empat.
Dikatakannya, jalan Cikeusik-SP Sindang dinilai sangat menunjang terhadap akses ke obyek wisata yang berada di wilayah Kecamatan Sindang, seperti Situ Cipanten, Patilasan Prabu Siliwangi dan lain-lain.
“Jalan itu sangat penting bagi masyarakat, karena ketika akses jalannya bagus dan mudah dilalui, setidaknya pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa meningkat,” ucapnya.
Terakhir, ia pun berharap kepada masyarakat maupun pemerintah desa setempat agar memelihara dan merawat secara bersama-sama hasil pembangunan tersebut, supaya kondisi jalan yang sudah bagus serta nilai manfaatnya pun lebih lama.
“Sebagus apapun hasil pembangunan ketika tidak dirawat secara bersama-sama, maka akan lebih cepat berisiko mengalami kerusakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Asep Robani (38), salah satu warga Cikeusik merasa bersyukur dengan adanya pembangunan jalan itu. Pasalnya, lelaki yang berprofesi sebagai pedagang keliling ini merasa lebih nyaman menikmati hasil pembangunan jalan tersebut.
“Sekarang kondisi jalannya lebih enakeun dan nyaman kang. Jadi kayak di kota. Dulu mah banyak bolong-bolong, bahkan ada yang berantakan seperti permukaan sungai kering,” ujarnya. (hen)