GEGESIK, fajarsatu – Muludan Gegesik 2021 dilaksanakan secara sederhana, hanya melakukan adat saja berupa membawa benda peninggalan leluhur yakni buyut Gruda dan benda lainnya berkeliling mengitari wilayah Gegesik empat lima Panunggul, Minggu (24/10/2021).
Muludan Gegesik yang rutin dilaksanakan di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon biasanya dilakukan secara meriah disaksikan ribuan pengunjung dari berbagai daerah, namun kini semua itu baik karnaval maupun arak-arakan menampilkan berbagai kreasi antar desa, semua ditiadakan karena masih masa pandemi Covid-19.
Kuncen Buyut Gruda, Madi menceritakan, Buyut Gruda merupakan benda peninggalan leluhur yang ada di Gegesik Lor yang harus tetap dijaga, dan hanya setiap setahun sekali di keluarkan dari tempatnya, setelah pelal muludan Cirebon.
“Buyut Gruda ini sebuah benda berbentuk naga yang terbuat dari kayu dan hanya di keluarkan setahun sekali setelah pelal muludan di Cirebon. Ini benda peninggalan leluhur sudah ratusan tahun, yang hanya dimiliki Gegesik,” kata Madi.
Lebih lanjut dikatakan Madi, asal mula buyut bermula saat itu ada orang yang sedang mencari ikan di Sungai Ciwaringin dengan memasang manco (jaring) agar ikan bisa tertangkap. Namun bukannya ikan yang kena melainkan satu batang kayu yang tersangkut.
Beberapa kali batang kayu tersebut dibuang namun lagi-lagi ada di jaring orang tersebut, hingga suatu hari orang itu bermimpi untuk mengambil kayu tersebut dan dibuat berbentuk naga.
“Namun setelah jadi berbentuk naga, dan diserahkan ke desa desa di wilayah Gegesik namun tidak ada yang mau sehingga sekarang berada di Gegesik Lor menjadi peninggalan leluhur Desa Gegesik Lor,” ungkapnya.
Buyut Gruda hanya dikeluarkan setahun sekali saat Muludan, benda yang merupakan rakitan dari kayu berbentuk naga itu hanya orang tertentu yang melakukan pencucian dan merakitnya saat akan dikeluarkan.
Setelah dikeluarkan dari tempatnya kemudian dilakukan pencucian, setelah bersih dirakit untuk dibentuk seperti naga. Benda dari kayu itu sudah ratusan tahun namun kondisinya tetap masih utuh. (dan)