BANDUNG, fajarsatu – Sejak adanya pandemi Covid-19, angka kemiskinan atau masyarakat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kota Bandung mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan angka tersebut hingga menyentuh 3.000 Kartu keluarga (KK).
Diungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Tono Rusdiantono, sejak ada pandemi Covid-19, angka kemiskinan atau warga DTKS di Kota Bandung meningkat hingga menjadi 139 ribu.
Padahal, lanjut dia, pada tahun sebelumnya, angka kemiskinan atau warga DTKS di Kota Bandung, hanya sebesar 136 ribu.
“Jadi DTKS ini ada 139 ribu penetapan pada Januari 2021. Kalau tahun 2020, itu ada 136 ribu. Kalau kita lihat secara data itu kenaikan kurang lebih sekitar 3.000 warga miskinnya,” ucapnya di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Kamis (7/10/2021).
Dengan adanya hal tersebut, lanjut Tono, pihaknya kini telah mengimplementasikan warga miskin baru atau bisa dibilang yang terkena dampak Covid-19 melalui Program Bantuan Sosial (Bansos) sebanyak 60 ribu.
“Tapi kan kita punya juga kemarin itu untuk mengimplementasikan yang miskin terbarukan melalui program pelindugan sosial yang Bansos itu 60 ribu,” ucapnya.
Dinsos atau Pemkot Bandung, kata dia, juga memfasilitasi warga miskin yang terbarukan. “Jadi dia (warga miskin terbarukan) ngusulin melalui RT RW, lalu Pemerintah Kota menyiapkan pagunya,” jelasnya.
Tono menyebutkan, untuk secara real warga miskin yang ada di Kota Bandung berjumlah 3.000. untuk yang 60 ribu merupakan perintah dari Kemendagri yang dimana selama PPKM darurat Pemerintah Kabupaten Kota harus mendistribusikan bantuan.
“Kalau secara real, warga miskin yang tidak mampu itu yang 3.000. jadi yang 60 ribu itu perintah dari Kemendagri, jadi selama PPKM darurat itu Pemerintah Kabupaten Kota harus mendistribusikan Bansos. Dan Bansos ini dilakukan lah dengan kriteria yang kita buat, seperti berpenghasilan harian, buruh harian, pekerja informal, lansia, disabilitas, terpapar dan terdampak covid, dan yang belum dapat bantuan dari manapun,” pungkasnya. (byu)