Yang Patah Adalah Aku
Karya: Vian S.
Sederhana, terkadang rindu lahir dari foto hitam putih dalam figura kecil yang menggantung di dinding kamar
Mungkin, kita sama-sama ingat
Kita pernah di jalur yang sama
mengenakan sendal jepit
atau tanpa alas kaki
berteduh di bawah ranting-ranting tua
sambil mengintip perjalanan matahari.
Angin Subuh berlalu
Seperti kata setia yang patah
di antara batang-batang padi
dan tabahnya pematang sawah.
Rindu meruncing pagi itu
ada rasa yang berkecipak
di perjalanan untuk bertamu ke dalam diri
mendo’akan siapa-siapa di sana
sambil mengapus jejak air mata.
Sesering embun memeluk daun-daun
rindu terus dipahat waktu
Ada tasbih yang dikawal serombongan kenangan
Adakah kau mendengar aku mengetuk pintu
Datar Lebar, 2021