BANDUNG, fajarsatu – DPRD Provinsi Jawa Barat menggelar rapat Pembahasan Rancangan KUA PPAS APBD 2022 dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Senin (18/10/2021).
Anggota Komisi II, Hj. Yuningsih mengatakan, bicara soal ketahanan pangan di Jawa Barat, tidak terlalu terdampak secara signifikan.
“Di masa pandemi Covid-19, sektor pertanian sebetulnya tidak terlalu terdampak secara signifikan, bahkan cenderung bisa bertahan di masa pandemi,” kata anggota Fraksi PKB ini.
Namun, lanjut dia, ada yang menjadi sorotan, yakni terkait ketersediaan pasokan bibit benih untuk petani.
“Hal ini terjadi karena adanya refocusing anggaran yang terjadi di Dinas Pertanian Jawa Barat (Jabar),” ujar wakil rakyat dari Dapil jabar XII (Kota/Kabipaten Cirebon-Indramayu) ini.
Untuk itu, tambah Yuningsih, dirinya meminta kepada Pemprov Jabar agar anggaran untuk pengadaan benih pertanian dianggarkan kembali.
“Jadi harus adanya prioritas bahwa refocusing anggaran tidak harus terkena pasa semua sektor terlebih sektor pertanian,” ucap Yuningsing.
Ia menilai, selama terjadi refocusing anggaran seharusnya tidak harus terkena pasa semua sektor terlebih sektor pertanian dapat bertahan ketika terjadi pandemi.
“Seperti awal bahwa refocusing itu tidak harus semua sektor tetapi harus ada perioritas terutama sektor pertanian, karena sesungguh sektor ini tidak terlalu terdampak dimasa pandemi,” ucapnya.
Yuningsih menyebut, penerimaan pasokan bibit benih oleh petani yang hanya 1/3 dari sebelum adanya refocusing, menyebakan banyaknya keluhan.
“Karena banyak sekali petani yang mengeluhkan yang dimna harusnya pasokan bjbit yang di dapat hanya 1/3 dari total sebelumnya, harapannya ada kewajiban pemerintah untuk lebih memprioritaskan pertanian,” katanya.
Yuningsih menegaskan, Komisi II akan terus fokus untuk pemulihan ekonomi di Jawa Barat di tahun anggaran 2022 agar ekomomi dijawa barat dapat berjalan seperti sebelum adanya pandemi covid-19.
“Untuk dianggaran 2022 juga sudah harus segera, mudah mudah tahun depan anggaran di pertanian sudah bisa lansung diaplikasikan supaya pemulihan ekonomi akan lebih baik,” katanya. (byu)