MAJALENGKA, fajarsatu – Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi menegaskan, Kabupaten Majalengka mengusung konsep pembangunan dengan ciri khas terakota.
Simbol baru dalam tata ruang wilayah di Majalengka, dengan material terakota dengan nuansa warnanya yang menyerupai tanah. Nuansa cokelat- oranye terakota akan memberi sentuhan hangat sekaligus natural, sesuai bangunan berkonsep tradisional atau back to nature.
Seperti tampak pada pembangunan Alun-alun Majalengka dan rencananya pada 2021 ini beberapa pembangunan wilyah kota terdapat nuansa terakota, seperti tampak pada pagar di sekitar Gedung Setda Majalengka yang kini masih dalam pengerjaan akhir tahun ini.
Ciri khas terakota begitu tampak, seperti keramik dan tegel, ubin atau bata terakota juga berasal dari tanah liat. Bedanya, untuk pembuatan terakota, tanah liat dibakar pada temperatur rendah.
Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan, dalam optimalisasi capaian pembangunan perlu dukungan seluruh masyarakat.
“Kita harus bersatu gotong royong untuk menciptakan situasi yang kondusif, agar pembangunan di semua sektor dapat berjalan lancar di tengah pandemi,” tegas Karna Sobahi saat rapat terbatas bersama OPD dan rekanan belum lama ini.
Pada 2021, Pemkab Majalengka terus berupaya menata dan mempercantik kota dengan melakukan sejumlah pembangunan fisik di tengah pandemi Covid-19. Karna pun berharap hasil pembangunan dapat dinikmati seluruh elemen masyarakat. (gan)