PLERED, fajarsatu – Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta mengatakan, Partai Gelora Indonesia menginginkan Parliamentary Threshold dan Presidential Threshold itu dihilangkan karena dianggap menghambat partisipasi di Pemilu 2024.
Hal itu ditegaskannya dalam jumpa pers yang berlangsung di BT Batik Trusmi, Jalan Trusmi, Desa Weru Lor, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Senin (29/11/2021).
Mantan Presiden PKS ini menambahkan, walaupun memang aturan threshold tetap diberlakukan, Partia Gelora akan tetap mngikutinya. “Target kami lulus threshold,” tandasnya.
Terkait roadshow yang gencar dilakukan Partai Gelora, Anis mngatakan, agenda roadshow ini sebagai bentuk konsolidasi penguatan struktur dan kader partai di seluruh Indonesia mulai tingkat PAC menuju Pemilu 2024.
“Kegiatan selama roadshow di Cirebon, kami akan bertemu dengan pelaku UMKM di sentra batik Cirebon dan melakukan dialog bersma BEM se-Cirebon raya dan mengunjungi sejumlah pondok pesantren.
“Untuk mewujudkan arah baru Indonesia, kita akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat,” katanya.
Anis mengungkapkan, saat ini Partai Gelora telah memiliki kepengurusan lengkap di 34 provinsi dan di 514 kabupaten dan kota.
“Kecamatan di Indonesia ada 7.235 Kecamatan dan Partai Gelora sudah ada di 89 persen. Mudah-mudahan seluruh kecamatan ini sudah terpenuhi hingga akhir Desember 2021 ini. Sedangkan jumlah desa dan kelurahan se-Indonesia ada sekitar 83 ribu lebih. Sekarang Partai Gelora sudah ada 13 persen,” jelas Anis.
Anis mengklaim, Partai Gelora sudah mempunyai kader sebanyak setengah juta kader tersebar di Indonesia dan setiap hari terus bertambah sekitar 1.000 hingga 3.000 kader. Dukungan masyarakat ini karena mereka melihat bahwa Partai Gelora membawa misi perubahan.
Ia menegaskan, tujuan Partai Gelora salah satunya ingin mengubah situasi krisis menjadi peluang. “Caranya dengan membuat suatu cita-cita nasional baru, yaitu menjadi Indonesia sebagai lima besar negara dunia,” tandasnya. (irgun)