MAJALENGKA, fajarsatu – Bendung Daerah Irigasi Cihieum, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka akhirnya telah selesai dibangun kembali. Sebelumnya, kondisi bendung tersebut sebagian besar konstruksinya hancur akibat terjangan banjir bandang di tahun 1990-an.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka, Nono Suryono melalui Kasi Operasi Irigasi, Seno S. Rukmana mengatakan, pelaksanaan pembangunan rehabilitasi Bendung Cihieum berlangsung sejak bulan Mei sampai 30 November 2021.
“Pekerjaannya sudah selesai, kemudian Provisional Hand Over pun sudah dilakukan. Untuk item pekerjaan inti dalam pembangunannya yaitu pembuatan mercu, pintu air, pasangan saluran induk dan pintu pembilas,” ujarnya, Kamis (23/12/2021).
Setelah rampung dibangun, lanjutnya, bendung yang memiliki target daerah irigasi seluas 520 hektare itu dapat kembali mengoptimalkan debit air untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian.
Dalam merealisasikan pembangunannya itu, kata Seno, menggunakan anggaran sebesar Rp 10,3 miliar melalui program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) pemerintah pusat.
Seno menjelaskan, IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi bertujuan untuk keberlanjutan sistem irigasi demi mendorong masyarakat petani dalam meningkatkan hasil produktivitas lahan pertaniannya.
“Mudah-mudahan indeks pertanaman bisa meningkat, seiring dengan adanya ketersediaan pasokan debit air yang memadai diharapkan dapat berimbas pada bertambahnya musim tanam,” harapnya.
Seno menyebutkan, lahan pertanian yang terdampak dari pembangunan Bendung Cihieum yaitu Kecamatan Bantarujeg meliputi Desa Bantarujeg, Babakansari dan Wado Wetan hingga ke wilayah Kecamatan Lemahsugih, antara lain Desa Cigaleuh dan Mekarmulya.
Adapun pelaksanaan proyek pembangunan rehabilitasi D.I Cihieum dilakukan oleh pelaksana PT. Haura Karya Nusantara KSO PT. Mega Safari Mandiri. Sementara Konsultan Pengawas Pekerjaan dari PT. Citrawess Salawasna. (hen)