MUARA ENIM – Akses jalan utama warga Dusun IV Muara Lawai, Kecamatan Muara Enim rusak parah. Pantauan fajarsatu.com di lapangan terlihat jalan berlubang dan berlumpur tanah merah sehingga menyulitkan warga yang melintas di beberapa titik jalan. Sementara jalan tersebut juga merupakan penghubung Kota Muara Enim dan Lahat.
Jalan yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Gedung DPRD Muara Enim ini menjadi semakin parah saat jalan diguyur hujan yang mengakibatkan kondisi jalan menjadi licin dan berbahaya saat sepeda motor melintas di kawasan tersebut.
Ditambah lagi banyaknya kendaraan bertonase tinggi yang lalu lalang melintasi kawasan tersebut, membuat jalan bertambah amblas dan dipenuhi banyak lubang.
Menurut informasi, sejak pembuatan jalan hingga saat ini kondisi jalan belum pernah diaspal, hanya sebatas pengerasan. Saat ini ada sekitar 40 KK yang terdampak di dusun tersebut, sehingga warga berharap pemerintah turun tangan untuk segera melakukan perbaikan jalan.
Salah satu warga dusun, Wely mengatakan, jalan yang di bangun sejak 1992 ini selalu rusak parah dan becek terutama hujan mengguyur.
“Apa lagi beberapa kendaraan angkutan berat perusahaan sering melintas di jalan ini memperparah kerusakan jalan yang menjadi akses utama warga sekitar. Warga berharap jalan bisa kembali diperbaiki oleh pihak terkait,” katanya.
Wely menambahkan, warga setempat sering bergotong royong untuk memperbaiki dan meninbun di setiap titik jalan yang rusak, bahkan warga meminta bantuan material dengan perusahaan yang memanfaatkan akses jalan tersebut untuk menimbun jalan yang rusak.
“Memang kondisi jalan harus diperbaiki secara permanen agar tidak ada lagi kerusakan jalan, terutama angkutan berat bertonase tinggi mengurangi beban angkutan mereka,” ucap Wely.
Terpisah, Kades Muara Lawai, Edi Wansri mengatakan, beberapa tahun kebelakang pihaknya bersama masyarakat sudah mengajukan proposal ke Dinas PUPR, namun sampai hari ini belum ada realisasinya.
“Saya merasa perihatin dengan keadaan yang terjadi beberapa hari ini karena jalan bertambah parah dan sulit untuk dilalui, sedang di sana ada warga yang bermukim dan setiap hari melakukan aktivitas baik ke kebun, bekerja, ataupun sekolah,” kata Edi.
Ia berharap, pemerintah melalui dinas terkait segera merespon serius harapan masyarakat karena jalan tersebut merupakan jalan kabupaten yang cukup penting untuk berbagai aktivitas masyarakat. (vian)