MAJALENGKA – Sebagai bentuk perhatian dan upaya meningkatkan kesejahteraan para pekerja rokok dan petani tembakau, Pemkab Majalengka melalui Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinas K2UKM) menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) bagi tenaga kerja pabrik rokok di PT Kharisma Indah Bestari (KIB) dan juga para petani tembakau.
Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi langsung menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 1.860.000 per orang di pabrik rokok PT KIB Kecamatan Sumberjaya, Rabu (19/1/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas K2UKM, anggota DPRD, Direktur PT KIB beserta jajarannya, Kadiskdik, Kadis Rumkintan, Kadis LH, Kadis DKP3, Kepala DPMTSP, Dirut RSUD, Camat Sumberjaya beserta unusr Muspika dan para Tenaga Kerja Tembakau PT KIB serta para petani tembakau sebagai penerima BLT.
Dalam sambutannya, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi menyampaikan rasa syukur karena hari ini akan memberikan BLT DBHCHT kepada para pekerja rokok PT KIB dan petani tembakau sejumlah 1.883 orang. Dana bagi hasil ini diberikan sesuai amanat undang-undang yang harus diberikan oleh Kepala Daerah kepada yang berhak menerimanya.
BLT ini diberikan kepada per orangnya Rp 1.860.000 dari total penerima BLT 1.883 orang. Adapun rinciannya yaitu para pekerja tembakau di PT KIB sebanyak 863 orang, petani tembakau di Kecamatan Kertajati sejumlah 107 orang, petani tembakau di Kecamatan Bantarujeg 462 orang, petani tembakau di Kecamatan Lemahsugih 398 orang dan petani tembakau di Kecamatan Malausma sejumlah 53 orang.
“Kepada keluarga besar pekerja tembakau di PT KIB patut bersyukur atas bantuan yang diterima ini, hal ini semata-mata dilakukan Pemkab Majalengka untuk memberikan perhatian dan kesejahteraan bagi para pekerja di pabrik rokok dan petani tembakau terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, kepada Direktur Perusahaan dan jajarannya saya berpesan tetap jaga kondsufitas dilingkungan kerja ciptakan suasana harmonis antara majikan dengan buruh hal ini tentu sebagai modal utama keberlangsungan hidup perusahaan,” Ucap Karna. (gan)