CIREBON – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, H. Agus Mulyadi membuka kegiatan operasi pasar murah minyak goreng dan sejumlah komoditas yang berlangsung di lantai 3 gedung Pusat Grosir Cirebon (PGC), Selasa (18/1/2022).
Kegiatan operasi pasar murah ini kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon.
Dalam operasi pasar murah tersebut, sebanyak 25 ribu liter minyak goreng digelontorkan dengan harga terjangkau yang digelar selama tiga hari (Selasa-Kamis, 18-20/1/2022).
Dalam sambutan yang mewakili Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, H. Agus Mulyadi menjelaskan, operasi pasar merupakan upaya pemerintah pusat untuk intervensi kenaikan harga minyak goreng.
“Dikatakannya, ada 25 ribu liter yang digelontorkan untuk masyarakat Kota Cirebon yang merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan dan didistribusikan selama tiga hari, yaitu mulai hari ini hingga Kamis 20 Januari 2022.
“Minyak goreng yang didistribusikan pada operasi pasar ini dijual seharga Rp 14 ribu per liter. Ini berarti terdapat selisih yang signifikan dengan minyak goreng di pasaran yang dijual seharga Rp 20 ribu per liter,” kata Agus.
Namun, lanjutnya, masing-masing orang dibatasi pembelian hanya 2 liter sehingga seluruh masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga murah ini.
Dijelaskan Agus, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti telur, ayam ras, cabai, dan minyak goreng telah memicu terjadinya kenaikan inflasi, termasuk di Kota Cirebon.
Bahkan inflasi pada Desember di Kota Cirebon cukup tinggi dan hanya satu tingkat di bawah Kota Bogor.
“Inflasi Desember 0,54 lebih tinggi dibandingkan daerah lain tapi masih di bawah Kota Bogor,” tutur Agus.
Untuk inflasi tahunan Kota Cirebon mencapai 1,81 atau lebih tinggi dibandingkan inflasi Jabar yang mencapai 1,69. “Jika Januari tidak kita intervensi, dikuatirkan inflasi akan melebihi target,” pungkas Agus. (irgun)