CIREBON – Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati meninjau vaksinasi Covid-19 anak di SD Kristen BPK Penabur, Selasa (11/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Eti menyebutkan, peran guru sangat penting dalam menyukseskan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kota Cirebon.
“Tanpa peran guru, banyak siswa kelas 1 atau yang usia 6 tahun menolak divaksin. Kesuksesan vaksinasi anak ada pada ketelatenan guru di sekolah dasar,” katanya.
Eti menambahkan, kesulitan yang dihadapi guru yakni merayu anak agar mau divaksin Covid-19. Tidak hanya dirayu, para siswa juga diedukasi pentingnya vaksinasi.
Eti sangat mengapresiasi peran guru dalam merayu anak agar mau divaksin Covid-19 sebab kalau tidak sabar, banyak yang menolak karena takut jarum suntik.
Dikatakannya, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun merupakan syarat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Cirebon untuk seluruh tingkatan sekolah dimulai sejak Senin (10/1/2021) lalu.
“Percepatan vaksinasi anak harus dilakukan agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) aman,” tuturnya.
Eti berpesan, saat proses PTM, guru dan siswa wajib disiplin protokol kesehatan (prokes). Jika ada anak yang sakit mirip gejala Covid-19, maka langsung dibawa ke puskesmas terdekat dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
“Awas, prokes harus dijaga dengan baik. Guru dan siswa selalu gunakan masker saat berada di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan BPK Penabur Cirebon, Eko Sudjatmanto menuturkan, vaksinasi anak berlangsung pada 11-12 Januari 2022. pihaknya menyiapkan 400 dosis vaksin atau sesuai jumlah murid.
“Kami skrining sebelum divaksin. Memang ada yang sudah vaksin di luar, tapi banyak yang belum,” katanya.
SD Kristen BPK Penabur mulai menerapkan PTM 100 persen setelah seluruh siswa divaksin. “Minggu depan sudah mulai normal PTM. Kami kejar vaksinasi anak selama dua hari,” pungkasnya. (irgun)