MAJALENGKA – Sebagai wujud syukur hasil panen yang melinpah di tahun ini dan harapan kegemilangan di masa mendatang, warga Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka menggelar Babarit Desa atau Mapag Sri, Sabtu (22/1/2022).
Menurut Kepala Desa Sidamukti, Karwan, tradisi Mapag Sri selalu dilaksanakan setiap tahun dan warga senantiasa antusias menyambutnya.
“Mapag Sri Desa Sidamukti sudah menjadi tradisi yang kami jaga dan pelihara. Acara ini diharapkan menjadi kalender budaya di Kab.Majalengka,” kata Karwan.
Ia menyebut, dalam Mapag Sri warga menggelar karnaval yang menggambarkan potensi hasil bumi yang tersebar di lima blok. Menandai hajat bumi, pihaknya juga menggelar tradisi Nanggap Wayang supaya warga terhibur pada malam harinya.
Dia berharap kekayaan tradisi adat di desanya masuk dalam agenda seni budaya Kabupaten Majalengka. Ke depan potensi ini dapat menarik wisatawan dalam dan luar negeri.

Mapag Sri merupakan salah satu adat budaya masyarakat Sunda dalam menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Selain menggelar upacara adat, tradisi ini juga diisi dengan berbagai acara, salah satunya adalah pertunjukan wayang (Nanggap Wayang).
Mapag Sri sendiri memiliki arti bagi petani sebagai menjemput padi (panen). Dalam bahasa Sunda, Mapag berarti menjemput, sedangkan Sri dimaksudkan sebagai padi.
Namun dalam tata cara pelaksanaanya, tiap desa memiliki tatacara sendiri sesuai hasil musyawarah masyarakat setempat. Tapi pada umumnya sama, ritual tersebut dimulai sejak pagi dengan ditandai dengan seluruh petani berkumpul di kantor balai desa untuk menuju sawah.
Kemudian, prosesi selanjutnya yaitu pemotongan padi yang dilakukan pertama kali oleh sesepuh, dilanjutkan pejabat-pejabat terkait. Setelah proses pemotongan usai, padi digendong dan dibawa ke lumbung. Sebagian hasil panen akan dikeramatkan. Pada malam harinya ada pertunjukan wayang untuk warga setempat. (gan)