CIREBON – Mengantisipasi perkembangan kasus Covid-19 yang kembali meningkat, Wali Kota Cirebon, H. Nashrudin Azis turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Kanoman dan Pasar Pagi Kota Cirebon, Jumat (4/2/2022).
Ikut mendampingi wali kota, Sekda Kota Cirebon H. Agus Mulyadi dan jajarannya serta Kapolres Cirebon Kota, AKBP M. Fahri Siregar dan jajarannya.
Dalam sidak tersebut, Azis menggunakan pengeras suara berkeliling pasar untuk menyampaikan langsung kepada pedagang dan pengunjung agar tetap taat protokol kesehatan, salah satunya dengan tetap mengenakan masker saat di pasar.
“Kami akan kembali melaksanakan kampanye untuk pencegahan Covid-19. Sekaligus pengawasan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Salah satunya di pasar tradisional ini,” ungkap Azis.
Sosialisasi dan edukasi secara langsung ke tengah masyarakat, kata Azis, bertujuan agar Kota Cirebon bisa mengendalikan perkembangan Covid-19 yang saat ini mulai naik.
“Ini perlu kita sikapi cepat, supaya warga Kota Cirebon terhindar dari bahaya virus Corona, seperti halnya pada 2020 dan 2021 lalu,” tuturnya.
Disampaikan Azis, hingga Kamis kemarin, tercatat ada 61 kasus positif Covid-19 di Kota Cirebon. Kendati sebagian besar berstatus tanpa gejala, namun penambahan jumlah kasus menunjukkan perkembangan Covid-19 terjadi.
“Rumah sakit juga sudah siap. Baik jumlah kamar untuk merawat pasien Covid-19 yang bergejala, maupun dari aspek pembiayaan juga siap. Tapi kami berharap peningkatan itu tidak terjadi,” katanya.
Menurut Azis, Kota Cirebon sebagai salah satu daerah perlintasan dan tujuan, sangat berpotensi terjadinya penularan virus Corona, karena banyak masyarakat yang datang maupun sekadar singgah di Kota Cirebon.
“Memang masyarakat sudah mulai jenuh dengan penerapan dengan prokes. Namun penerapan prokes ini satu-satunya cara paling efektif dalam menghadapi Covid-19, selain kita juga divaksin. Jadi cara ini harus dilakukan,” katanya.
Pemda Kota Cirebon bersama TNI-Polri ke depan akan terus mengetatkan pemantauan, dibarengi dengan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya penerapan prokes di tengah masyarakat. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk kembali menggelar operasi Yustisi bagi pelanggar prokes.
“Kami juga berterima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh masyarakat yang sudah taat menerapkan prokes. Kebiasaan baik itu harus terus dilanjutkan,” katanya. (irgun)