CIREBON – Forum Santri Nasional (FSN) adakan diskusi publik dengan bertajuk “Memperkuat Peran Pondok Pesantren Dalam Pengawasan Pelayanan Publik” yang langsung dihadiri anggota Ombudsman RI, Hery Susanto yang menjadi pemantik diskusi Ngaji Bareng Pelayanan Publik. Dilaksanakan secara hybrid daring di Ponpes Al- Ishlah Cirebon, Minggu (28/2/2022).
Dalam sambutannya, Hery Susanto mengajak seluruh elemen pondok pesantren dapat berperan aktif dalam mengawasi pelayanan publik.
“Kalangan pondok pesantren mestinya bisa mengambil hikmah dari ilmu agama yang dipelajari dari Al Quran dan hadits,” kata Hery.
Selain itu, tambahnya, melalui peran serta pondok pesantren bisa diimplementasikan sebagai pengawasan pelayanan publik sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Hery juga menyampaikan ssaran-saran bagi penyelenggara pelayanan publik. Pertama, para pemangku kebijakan publik pada posisinya masing-masing diharapkan dapat menegakkan fungsi pengawasan secara konsisten sesuai petunjuk dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kedua, untuk menjamin terjaganya pengawasan yang konsisten dan efektif, hendaknya para pejabat publik membangun suatu sistem pengawasan yang baku sebagai pelaksanaan SOP secara berkesinambungan, serta melakukan evaluasi efektivitas sistem tersebut secara berkala,” ujarnya.
Ketiga, lanjut Hery, pejabat publik hendaknya menempatkan nilai-nilai agama menjadi spirit dalam berbagai kebijakan yang diambil dalam pelayanan publiknya.
“Terakhir, seluruh aparatur negara selaku pemangku pelayanan publik hendaknya tertanam keyakinan dalam dirinya bahwa bekerja adalah bernilai ibadah,” ucap Hery.
Sementara Rais Syuriah PBNU Periode 2022-2027, KH Masdar F Mas’udi yang juga merupakan anggota Komisi Ombudsman Nasional Periode I menyampaikan, pondok pesantren harus terlibat aktif dalam pengawasan pelayanan publik, agar pelayanan publik di semua level dapat berjalan dengan baik.
“Peran pondok pesantren sangat penting, tentu harus terlibat dalam semua aspek pelayanan publik pada semua level baik di daerah maupun secara nasional,” ucap Masdar.
Turut hadir pula sebagai narasumber, Pengasuh Ponpes Al Ishlah Cirebon, Prof DR Adang Jumhur, MA dan Guru Besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr Fauzan Ali Rasyid Msi.
Selain itu hadir pula Guru Besar Bidang Ilmu Politik Hukum Islam, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Jati Bandung serta Sales Area Manajer PT Pertamina Wilayah Cirebon, Henry Eko. (dan)