CIREBON – Melihat lebih dekat Desa Wisata Seni Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon terlihat di salah satu sanggar melakukan latihan tari topeng di desa tersebut.
Belum lama ini, Desa Gegesik Kulon terpilih menjadi Juara II Desa Wisata Tingkat Nasional. Hal itu pantas didapatkan karena dalam keseharian penduduk selain bertani juga tetap melestarikan seni budaya warisan leluhur.
Dari pantauan fajarsatu.com terlihat di salah satu sanggar seni, kegiatan dari mulai anak-anak tingkat sekolah dasar hingga tingkat menengah atas sedang melakukan latihan tari topeng.
Salah seorang pelaku seni sekaligus dalang, Suryono menjelaskan, Tari Topeng merupakan salah satu tarian pantura Cirebon Jawa Barat.
Tari Topeng juga penuh dengan simbol yang memiliki pesan tentang nilai kepemimpinan, cinta dan kebijaksanaan.
Tari Topeng, kata Suryono, saat ini hampir punah namun warga Gegesik akan terus melestarikan peninggalan leluhurnya.
“Tari Topeng tarian khas Indonesia yang berasal dari Cirebon. Tarian ini memiliki ciri utama dimana para penari menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya. Mereka sebelum pentas melakukan berdandan menghiasi wajahnya dan menggunakan pakaian lengkap tarian topeng,” papar Suryono di sela-sela pelatihannya.
Lanjutnya, penari topeng akan memerankan tokoh atau karakter yang berbeda-beda, seperti Tari Topeng Panji, Tari Topeng Samba, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Tumenggung dan Tari Topeng Kelana atau biasa disebut Panca Wanda.
“Tari Topeng sudah ada sejak abad ke 10 masehi, kemudian berkembang dan menyebar ke beberapa daerah di Jawa Barat, salah satunya di Cirebon,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa (Kuwu) Desa Gegesik Kulon, Gatot Sutrisno berharap agar kesenian warisan leluhur harus tetap dilestarikan, salah satunya Tari Topeng.
Tari Topeng, tambahnya, merujuk pada cerita merupakan langkah Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam.
“Sebagai pemerintahan desa. kami sangat mendukung adanya pelestarian budaya seni warisan leluhur. Dengan seni hidup menjadi indah,” pungkasnya. (dan)