CIREBON – Tiga anggota DPR RI daerah pemilihan Cirebon-Indramayu, tercatat dalam survei menjadi anggota legislatif teraspiratif untuk kalangan mahasiswa dan bisa diandalkan dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Tiga anggota DPR RI teraspiratif di kalangan mahasiswa itu, antara lain di posisi pertama diraih oleh anggota dewan asal PDIP Selly Andriany Gantina. Kemudian dibawahmya diraih oleh Nettty Prasetiyani asal PKS, dan politisi Demokrat Herman Khaeron menduduki peringkat ke tiga.
Survei yang dilakukan oleh Kaukus Mahasiswa untuk Perubahan cabang Cirebon ini menggunakan metode random sampling dengan responden sekitar 400 mahasiswa se Cirebon dan Indramayu. Sedangkan sampling error sekitar 3 persen.
Koordinator Kaukus Mahasiswa untuk Perubahan cabang Cirebon Sunarya Martadija mengatakan, tema aspiratif yang dimaksud dalam survei yang dibagikan kepada mahasiswa ini antara lain, mahasiswa percaya jika para dewan tiga teratas tersebut lebih sering berkomunikasi, berdiskusi bersama kalangan mahasiswa dibandingkan dengan dewan lainnya.
Kemudian mereka cenderung melakukan fungsinya yakni legislasi, budgeting dan pengawasan, dengan terlebih dahulu melakukan diskusi bersama kalangan mahasiswa.
“Tetapi sayangnya dari hasil survei mahasiswa masih belum percaya para anggota dewan ini bersih dari hal berbau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Mungkin hal ini dipercaya mahasiswa karena ada teori kekuasaan cenderung korup, ” ujar Sunarya dalam keterangan tertulisnya. Sabtu (19/3/2022).
Sunarya mengatakan, dari hasil survei juga tercatat jika para dewan ini bisa melakukan perubahan yakni dipercaya bisa melakukan inovasi dalam melakukan tugasnya.
“Tentunya inovasi tersebut jika ingin tercipta harus didukung anggota dewan lainnya, karena dewan kan kolektif kolegial,” ujarnya.
Survei kepada kalangan mahasiswa di Cirebon dan Indramayu ini pun sayangnya, menurut Sunarya, menghasilkan 65 persen memilih bersikap golput atau tidak memilih satu pun anggota dewan yang dinilai aspiratif. Sedangkan sisanya atau 35 persen menyatakan pilihannya.
“Ternyata angka nihilnya masih tinggi dikalangan mahasiswa. Alasannya, para dewan jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian banyak terjadi korupsi, dan kinerjanya tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” ungkap Sunarya.( yus)