CIREBON – Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Selain dikenal dengan hari-hari penuh ampunan, pada sepuluh hari terakhir, juga terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar.
Untuk menyambut Sepuluh hari terakhir Ramadhan, Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Cirebon telah menyiapkan 1.000 porsi makan untuk kegiatan berbagi buka puasa dan sahur hingga akhir Ramadhan.
Setiap hari ACT akan didistribusikan 50 hingga 100 kotak dengan sasaran para santri, anak yatim, kaum dhuafa, lansia dan masyarakat yang membutuhkan lainnya.
ACT juga akan memberikan layanan sahur dan buka bagi umat Islam yang menjalankan itikaf di masjid-masjid.
Kepala Cabang ACT Cirebon, Joko utomo mengatakan, kegiatan berbagi buka puasa sudah berjalan di pesantren dan panti asuhan yatim yang ada di Cirebon mulai pekan ini, salah satunya Pesantren dan Panti yang ada di wilayah Cirebon timur dan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
Sementara, lanjutnya, kegiatan khusus sepuluh hari terakhir ini ACT mengagendakan untuk memuliakan para peserta itikaf sekaligus dengan cara ini pihaknya juga berharap bisa mendapat kemualiaan lailatul qadar.
“Kami memang sengaja membuat sasaran untuk pesantren dan panti juga jamaah masjid, untuk memastikan penerima manfaatnya adalah untuk mereka yang berpuasa, sebagaimana amanah donatur,” kata joko.
Ia menambahkan, tim program ACT sendiri sudah membuat jaadwal untuk masjid-masjid yang akan dilayani, salah satunya Masjid Kramat Megu yang dikenal ramai saat itikaf sepuluh hari terakhir.
Selain itu juga, rencananya paket sahur bagi peserta itikaf akan diberikan di Masjid Al Muawwanah Pejambon, Ponpes Al Idrisiyah, Masjid As Sakinah dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Joko pun mengajak masyarakat Cirebon untuk menjemput kemuliaan lailatul qadar atau malam seribu bulan dengan memperbanyak Ibadah seperti itikaf yang diisi dengan membaca Al Quran, dzikir dan tidak lupa untuk sedekah.
“Kita tidak boleh melewatkan kesempatan di sepuluh hari terakhir tersebut, karena insya Allah salah satu malam di antaranya adalah malam lailatul qadar. Maka jika kita sedekah di malam itu misal seratus ribu saja, akan dibalas setara dengan sedekah tiga miliar rupiah. Kapan lagi kita bisa sedekah tiga miliar?” pungkas Joko. (irgun)