Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Indahnya Islam di Indonesia)
BERDAKWAH merupakan salah satu aktivitas yang sangat mulia dalam kehidupan seorang muslim. Berdakwah ada banyak jenis dan bentuknya, sehingga siapapun sejatinya dapat melakukannya. Mereka yang menjalankan peran dakwah akan mendapat jaminan mendapat balasan terbaik dari Allah dan pada diri mereka sendiri akan merasakan kenikmatan yang tertandingi.
Secara sederhana, berdakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran Islam secara sadar, sehingga membangkitkan dan mengembalikan potensi fitrinya, dan dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Selain itu, berdakwah juga bisa didefinisikan sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk mengajak sebanyak-banyak manusia untuk beriman kepada Allah dan menjalankan syariat-Nya yang telah disampaikan oleh utusan-Nya yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, serta menjadikannya sebagai teladan. Dengan demikian, berdakwah bukan ajang pamer bendera, rebut kursi, saling cela, saling hina dan caci maki. Tapi ia adalah jalan cinta yang meniscayakan keikhlasan, kesungguhan, kesabaran, pengorbanan, dan hanya berharap pada ridho-Nya.
Berdakwah merupakan salah satu perintah Allah yang sangat agung. Ia merupakan wujud cinta dan percayanya Allah kepada orang beriman dalam mendakwahkan risalah-Nya. Kalau tidak percaya pada umat-Nya, Allah tidak mungkin memerintahkannya. Allah berfirman, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 104).
Berdakwah merupakan salah satu aktivitas mulia, bahkan ia juga merupakan salah satu aktivitas yang paling baik. Tidak heran bila Allah pun sangat bangga dengan hamba-Nya yang senantiasa berdakwah di jalan-Nya. Allah berfirman, “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”” (QS. Fushshilat: 33)
Ya, Allah telah menegaskan bahwa perkataan yang paling baik adalah perkataan para dai atau mereka yang melakukan aktivitas dakwah. Sebab mereka tidak berkata kecuali kebenaran yang bersumber dari ajaran Allah. Ia berpijak pada Wahyu yaitu al-Quran dan al-Hadits. Setiap kalimat yang mereka ucapkan dan tindakan yang mereka tunjukan semata untuk menyebarkan kebaikan, dan kedamaian bagi manusia. Menebar nilai-nilai rahmat atau kasih sayang bagi kemanusiaan.
Dakwah Islam, pada dasarnya adalah kegiatan mengajak orang lain untuk menjadi lebih baik. Karena itu, proses berdakwah harus dilakukan secara manusiawi, menggembirakan, dan memudahkan. Mereka yang melakukan aktivitas dakwah mesti mampu menjaga diri dari berbagai kemungkinan terpapar virus berbahaya seperti iri, dengki, dan serupanya. Mereka bukan saja mesti menampilkan keindahan Islam tapi juga mesti tampak menarik, sehingga orang lain pun turut merasakan keindahan Islam itu sendiri..
Atas dasar itu, berdakwah itu mesti dilakukan dengan cara-cara yang santun, beradab dan penuh damai. Ia mesti berpijak pada wahyu-Nya, meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan diikuti, dan bila pun ada kemungkinan untuk berdebat atau berbantah-bantahan maka mesti dilakukan dengan cara yang baik dan tidak mencela. Sebab yang diharapkan bukan materi dan penghormatan manusia, tapi pahala dan berkah dari Allah semata.
Mengenal hal ini Allah sejatinya telah memberi gambaran yang sangat gamblang. Allah berfiman, “Ajaklah kepada jalan Rabbmu dengan cara yang hikmah, nasihat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik…” (QS. An-Nahl: 125). Bahkan manusia terbaik sepanjang masa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun pernah bersabda, “Barang siapa yang mengajak kepada suatu kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya.” (HR. Muslim).
Berdakwah tidak perlu menunggu menjadi orang hebat, berilmu tinggi dan benar-benar menjadi teladan kebaikan. Berdakwah adalah proses yang membutuhkan waktu yang panjang. Berdakwah bisa dilakukan oleh siapapun dan kapan pun, asal tetap dalam bingkai syariat-Nya. Materinya pun bebas, asal mengarah pada kebaikan yang sesuai dengan standar Islam. Untuk pola dan cara sesuaikan dengan kondisi tertentu sehingga tidak menimbulkan keresahan. Metode dan medianya beragam. Ada ceramah, ta’lim dan sebagainya, disampaikan melalui berbagai media, termasuk media masa, media online dan media sosial.
Berdakwah adalah sebuah aktivitas kebaikan sekaligus wujud ibadah atau ketaatan kepada Allah dengan menjalankan syariat-Nya dan mengajak manusia untuk menjalankannya secara ikhlas dan tulus. Ia adalah perintah Allah yang telah Ia wahyukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar disampaikan kepada kita umat manusia. Karena itu jugalah berdakwah adalah kebaikan. Semoga setiap kebaikan yang kita lakukan menjadi magnet bagi kebaikan-kebaikan berikutnya! (*)