CIREBON – Ramadan merupakan bulan yang diidamkan kedatangannya oleh seluruh kaum muslim di seluruh dunia, termasuk jamaah ormas Persatuan Ummat Islam (PUI) di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan yang ada di Jawa Barat. Selain momentum menjalankan ibadah khas ramadan, bulan mulia ini juga bisa diisi dengan silaturahim untuk mengokohkan organisasi sekaligus soliditas pengurus sehingga PUI bagai barisan yang kokoh.
Pada Ahad 10 April 2022, DPD PUI se-Korada Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) mengadakan silaturahmi dan Iftar Jamai yang bertempat di SMK PUI Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Acara ini dibuka dengan tilawah Quran oleh Suryanto, pembacaan Intisab oleh Ustadz Dadan Mubarak, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PUI dengan drigend Nunik Nurhaeni.
Acara ini juga dihadiri oleh unsur Pimpinan sekaligus Pengurus Wilayah PUI Jawa Barat, di antaranya Sekretaris Umum PUI Jawa Barat, H. Saefullah Maruf, Ketua Bidang Aset dan Wakaf, H. Nurhali Ahsan, Ketua Bidang Humas dan Media, Hendra Gunawan, Ketua Bidang Pembinaan Daerah, Cecep Syarif Arifin, Sekretaris Bidang Pembinaan Daerah, H. Asep Jazuli, Wakil Sekretaris Umum Jumadi dan Pengurus Korada Ciayumajakuning.
Dalam sambutannya, Sekretaris Umum PUI Jawa Barat, H. Saefullah Maruf menyampaikan, PUI adalah ormas keislaman yang memiliki cita-cita besar yang mesti menjadi spirit keluarga besar PUI dalam bergerak dan berorganisasi yaitu terwujudnya pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan peradaban yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
Untuk mencapai cita-cita tersebut paling tidak ada tga hal yang mesti diperhatikan, pertama, kuatnya struktur. Kedua, pembinaan kader. Ketiga, mengenal realitas keumatan atau masyarakat sekaligus tantangan juga peluang dakwah.
“Adanya struktur yang kuat sangat diperlukan agar cita-cita PUI tercapai dan peran PUI semakin dirasakan masyarakat luas. Karena itu, proses dinamisasi organisasi perlu dijaga, termasuk penguatan pembinaan atau proses kaderisasi dari sejak dini. Kajian ta’lim Ishlah rutin pengurus sudah menjadi agenda prioritas setiap struktur. Termasuk memahami dan menemukan solusi bagi permasalahan yang terjadi,” ungkapnya.
Menurut alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini, Majlis Ilmi juga perlu dimanfaatkan dan dikelola secara produktif untuk penguatan keilmuan dan spiritual jamaah PUI. Selain berdampak baik pada penguatan struktur dan kaderisasi, hal ini juga menjaga semangat berjamaah di keluarga besar PUI.
Pemanfaatan media yang ada juga bisa menjadi instrumen untuk melakukan koordinasi dan syiar PUI saat ini dan ke depan.
“Berbagai penelitian menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara pengakses konten buruk. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi PUI. Kita perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kita mesti mampu memanfaatkannya untuk dakwah dan menebarkan konten positif seperti kegiatan PUI, sehingga semakin dikenal dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas,” lanjutnya.
Acara yang dihadiri oleh puluhan peserta dari pengurus dan delegasi PUI Se-Ciayumajakuning ini diisi juga dengan diskusi singkat perihal berbagai hal terkait dengan perkembangan PUI di wilayah 3 Jawa Barat ini. Dari aspek keorganisasian, sumber daya manusia (SDM), aset organisasi, kaderisasi dan regenerasi serta upaya membangun kekompakan dalam menggapai cita-cita serta kontribusi PUI pada umat dan masyarakat di masa yang datang. (syam)