Senin, 18 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Ramadan Sebagai Bulan Cinta

Admin
03/04/2022 16:01
in Opini
0
Menyalakan Kembali Api Literasi KAMMI
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Kalo Cinta, Nikah Aja!)

KITA patut bersyukur kepada Allah karena dengan rahmat-Nya kita bisa dipertemukan dengan ramadan 1443 H. Sebab tak sedikit diantara kita yang pada ramadan tahun lalu atau pada ramadan beberapa tahun sebelumnya masih bersama kita, kini sudah tidak bersama kita lagi. Pada ramadan ini mereka tidak bisa bersua kita lagi, karena menemui ajalnya atau meninggal dunia. Dan, kita benar-benar masih diberi kesempatan untuk berbenah diri dalam banyak hal.

Salah satu ayat yang sangat populer tentang shaum atau diwajibkannya shaum ramadan bagi orang beriman adalah ayat 183 surat al-Baqarah. Kita semua sering membaca dan sudah menghafal ayat tersebut. Sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran, Allah berfirman yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu ber-shaum sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Pada ayat tersebut Allah menyapa hamba-Nya dengan “hai orang-orang beriman”. Ini merupakan panggilan spesial dari Zat Yang Maha Cinta kepada kita hamba-Nya. Tidak semua manusia mendapatkan panggilan atau undangan semacam ini. Ini menunjukkan bahwa Allah menempatkan kewajiban shaum ramadan khusus bagi mereka yang benar-benar Ia cintai. Ini adalah anugerah terindah yang Allah berikan untuk kita. Sebuah hubungan cinta yang sangat fenomenal dan tak bisa dibandingkan dengan sesuatu apapun.

Bacajuga

SMAN Talun Hanya Mimpi?

Apakah ini Ramadhan Terakhir Kita?

RLS dan IPM

Shaum ramadan sendiri merupakan bagian dari rukun Islam. Ia merupakan kewajiban keberagamaan bagi seorang muslim setelah mengikrarkan keislamannya dengan bersyahadat. Sebagai makhluk atau manusia yang terpanggil untuk menunaikan kewajiban shaum ramadan kita tentu diharapkan meresponnya dengan cinta pula. Cinta yang tulus tentu didasarkan pada iman yang kokoh, ya iman kepada Allah dan rukun dan lainnya. Menerima ajaran-Nya tanpa sikap antipati atau sikap enggan.

Kesediaan kita untuk menunaikan ibadah shaum ramadan dan segala ibadah khas lainnya yang kita tunaikan pada momentum ramadan seperti shalat terawih mestinya merupakan wujud cinta kita kepada Allah dan agama-Nya. Sebab bila kita meresponnya sekadar ikut-ikutan karena orang lain maka dampak ibadah kita hanya sekadar menggugurkan kewajiban. Padahal ibadah shaum ramadan dan ibadah lain yang kita tunaikan mesti menggapai level takwa yang semakin tinggi.

Bila kita merujuk pada al-Quran surat al-Baqarah ayat 183 seperti yang disebutkan sebelumnya, maka kita dapat memahami bahwa tujuan diwajibkan shaum adalah agar mencapai derajat takwa. Takwa bukan sekadar kemampuan melaksanakan perintah Allah, tapi juga kemampuan meninggalkan larangan-Nya. Shaum yang baik adalah shaum yang membuat kita semakin taat kepada Allah dan semakin jauh dari dosa dan maksiat. Shaum yang bukan saja membangun aspek spiritual tapi juga aspek sosial.

Berikutnya, bila ramadan kita sematkan sebagai bulan cinta maka ini menandakan adanya keharusan bagi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Bahkan dalam konteks yang lebih praktisnya lagi, kita mesti meningkatkan kuantitas ibadah kita. Bila selama ini kita hanya berkutat pada ibadah wajib, maka sekarang adalah momentum untuk menambahnya dengan ibadah sunah. Sehingga cinta kita pada Allah dan dan rasul-Nya semakin kuat dan kokoh.

Bila Allah saja sudah memanggil kita dengan panggilan khas “hai orang-orang beriman”, agar menunaikan ibadah shaum ramadan dengan riang dan khusyu, maka sebuah keniscayaan bagi kita untuk meng-iya-kan panggilan tersebut dengan semangat, riang dan penuh cinta. Secara praktis, kita bakal berupaya agar ramadan tidak berlalu begitu saja. Sebab ada keharusan untuk mengisinya dengan amal-amal soleh terbaik. Kesediaan kita untuk mengisi setiap detik yang kita lalui dengan kebaikan dan bukan kesia-siaan adalah wujud cinta kita pada-Nya.

Ramadan memang bulan yang sangat kita tunggu. Kehadirannya pun membuat kita riang dan gembira. Keimanan dan pengharapan akan ampunan, rahmat dan berkah dari Allah menjadi senyawa yang menggerakkan seluruh relung kehidupan kita selama ramadan. Hal ini  sangat wajar, sebab kita tercipta dari ruh dan fisik atau raga.

Dalam diri kita ada unsur yang memungkinkan kita untuk merasakan nikmatnya panggilan Allah untuk menjalankan ibadah shaum ramadan. Karena itu, yang mesti kita lakukan adalah mengisinya dengan ibadah dan amalan terbaik. Semoga dengan demikian, ramadan pun benar-benar bulan cinta, ya cinta Allah kepada kita dan cinta kita pada-Nya! (*)

Tags: Bulan CintaBulan SuciOpiniRamadhanSyamsudin Kadir

Related Post

PR Besar KDM-Erwan
Opini

Perubahan APBD, Demi Kesejehtaraan Masyarakat

Admin
15/08/2025 09:05
Refleksi Akhir Tahun 2024: Gubernur Baru = Target Baru
Opini

Jabar Peduli Lingkungan?

Admin
13/08/2025 21:10
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Langkah Konkret Menghadapi Negara Darurat Korupsi

Admin
17/07/2025 13:49
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045

Admin
12/07/2025 12:35
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 14:21
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Optimisme Mamiq Iqbal: Dari NTB Makmur untuk Indonesia Mendunia

Admin
10/07/2025 14:14
Konsekwensi Ekspetasi Penilaian Kinerja ASN
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 08:01
Jangan Hakimi Pondok Pesantren!
Opini

Urgensi Menulis Buku Biografi

Admin
09/07/2025 13:10

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Gelar Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-80

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LikE IT – Mengajak Peserta Ptamuka untuk Mandiri Secara Finansial – Menuju Indonesia Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website