Senin, 18 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Proyek Gorden, Bukti Hilangnya Nurani Pemimpin di Negeri Demokrasi

Admin
26/05/2022 16:40
in Opini
0
Proyek Gorden, Bukti Hilangnya Nurani Pemimpin di Negeri Demokrasi

Karikatur: Ist

Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Retno Purwaningtias, S.IP
(Pegiat Literasi Islam)

ALANGKAH nikmat jadi wakil rakyat. Eksekutif kelas hebat yang mengemban tugas berat (katanya).

Lantang menyuarakan setiap aspirasi, nyatanya rakyat yang selalu dibodohi. Membuat aturan dan kebijakan atas dasar efektivitas-efisiensi, faktanya hanya untuk kepentingan pribadi. Padahal di sini perekonomian bangsa masih sulit akibat pandemi. Mereka malah mengurusi proyek gorden yang tak urgensi, apalagi berelevansi dengan aspirasi. Beginilah kondisi di alam demokrasi.

Setelah menuai kecaman dari berbagai pihak, akhirnya DPR membatalkan proyek pengadaan gorden rumah dinas yang nilainya mencapai Rp43,5 miliar. Memang sejak awal pengajuannya banyak mendapat pertentangan karena dianggap tidak urgen sama sekali. Masih banyak proyek yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan belum terealisasi.

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Agung Budi Santoso, menegaskan bahwa Pimpinan dan Anggota BURT DPR bersama Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR bersepakat untuk membatalkan pelaksanaan proyek tersebut. Pembatalan proyek itu termasuk pengadaan gorden, vitrase, dan blind jendela untuk seluruh Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR di Kalibata. (pikiranrakyat.com, 18/5/2022).

Bacajuga

Inilah Caleg Dapil Jabar 8 yang Lolos ke Senayan, Herman Khaeron Raih 140 Ribu Lebih Suara

Perwujudan Demokrasi Berkualitas, Pj Wali Kota Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilihnya

Golkar Targetkan Tiga Kursi DPR RI dari Dapil Jabar Vlll

Pada awalnya, perusahaan pemenang tender adalah PT Betiga Mitra Solusi–perusahaan yang mengajukan penawaran tertinggi. Logikanya, tiap ada tender yang dicari adalah harga termurah dengan kualitas terbaik, tetapi lain halnya yang dilakukan oleh DPR, mereka justru mencari harga paling tinggi.

Namanya juga demokrasi. Para pejabatnya sibuk memperkaya diri, tidak peduli rakyatnya merintih karena hidup dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Rakyat pun hanya bisa menyeka air mata saat mendengar besaran pundi-pundi rupiah yang digelontorkan APBN untuk proyek ini. Kalau saja dialokasikan untuk kebutuhan rakyat, uang dengan satuan miliar itu pasti bisa lebih bermanfaat. Namun pada kenyataannya, para wakil rakyat tidak pernah memikirkan perekonomian rakyat; sungguh tidak bernurani.

Andai saja proyek ini tidak dibatalkan, pasti proyek gorden akan beralih menjadi proyek korupsi. Mereka tanpa merasa berdosa akan berpesta ria menghamburkan anggaran negara. Penerapan sistem politik demokrasi menjadikan sekularisme sebagai asasnya. Dalam sistem ini, manusia akan cenderung meninggalkan aturan Tuhan. Jika aturan Tuhan ditinggalkan, maka kezaliman, korupsi, dan kesewenang-wenangan menjadi sebuah keniscayaan. Sistem ini pula yang menjadikan harta rakyat bebas digunakan demi keuntungan segelintir elite dan para penyokongnya.

Proyek-proyek mubazir yang menghamburkan harta rakyat akan terus terjadi, sebab para pejabat memang tidak berniat menjadi pelayan dan pengurus rakyat. Mereka duduk di kursi kekuasaan hanya untuk menyejahterakan diri dan kelompoknya. Demokrasi pada akhirnya hanya menghasilkan para pejabat dan penguasa yang minim empati atas penderitaan rakyat.

Apakah layak mengganti gorden yang menghabiskan dana miliaran rupiah, sementara masih banyak rakyat yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya dengan layak?

Kebijakan yang terlahir di bawah naungan Islam tidak akan pernah jauh dari kepentingan masyarakat. Tidak akan pernah ada proyek-proyek gorden yang menghabiskan dana miliaran rupiah. Karena para pemimpinnya menjalankan roda kekuasaan atas dasar ketakwaan, oleh sebab itu akan hidup dengan sederhana dan seorang pejabat akan menghindarkan diri dari perbuatan tercela, semisal korupsi. Islam akan memberikan gaji yang memadai kepada para pejabat, sehingga kebutuhan dasarnya akan terpenuhi. Tidak ada kemewahan, sementara rakyatnya masih banyak yang menderita.

Selain itu, Islam akan melahirkan para pemimpin amanah dalam mengurusi urusan rakyat. Perintah menunaikan amanah juga tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, “Tunaikanlah amanah kepada orang yang engkau dipercaya (untuk menunaikan amanah kepadanya).”

Negara juga akan menerapkan sanksi tegas terhadap siapa saja, termasuk pejabat yang melakukan korupsi atau perbuatan tercela lainnya. Sanksi tersebut akan membuat jera para pelaku dan memberi peringatan bagi yang lain.

Demikianlah sistem Islam. Dengan menjadikan akidah sebagai landasan, berbagai perilaku tercela dapat diminimalisasi. Hanya di bawah naungan Islam, lahir para pejabat yang mendedikasikan seluruh daya dan upayanya demi kemaslahatan rakyat. Wallahualam bissawab. (*)

Tags: DemokrasiDPR RILegislatifPemimpin NegeriProyek Gorden

Related Post

PR Besar KDM-Erwan
Opini

Perubahan APBD, Demi Kesejehtaraan Masyarakat

Admin
15/08/2025 09:05
Refleksi Akhir Tahun 2024: Gubernur Baru = Target Baru
Opini

Jabar Peduli Lingkungan?

Admin
13/08/2025 21:10
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Langkah Konkret Menghadapi Negara Darurat Korupsi

Admin
17/07/2025 13:49
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045

Admin
12/07/2025 12:35
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 14:21
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Optimisme Mamiq Iqbal: Dari NTB Makmur untuk Indonesia Mendunia

Admin
10/07/2025 14:14
Konsekwensi Ekspetasi Penilaian Kinerja ASN
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 08:01
Jangan Hakimi Pondok Pesantren!
Opini

Urgensi Menulis Buku Biografi

Admin
09/07/2025 13:10

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LikE IT – Mengajak Peserta Ptamuka untuk Mandiri Secara Finansial – Menuju Indonesia Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Dorong Perempuan UMKM Pemggetak Duta Literasi Keuanhan Training of Trainers (ToT) OJK Peduli bagi Anggota IWAPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website