CIREBON – Lebih kurang dua tahun lagi, tepatnya 2024 Pemilu akan segera digelar. Pada pesta demokrasi lima tahunan itu, secara serentak akan dilaksanakan Pilpres dan Pileg pada Februari 2024 dan Pilkada Serentak pada November 2024.
Pilkada serentak nasional 2024 pun akan dilaksanak do Kota Cirebon dengan menggelar Pemilihan Walikota (Pilwalkot) untuk periode 2024-2029.
Bursa Calon Wali Kota di Kota Wali ini sudah mulai muncul calon-calon yang digadang-gadang akan ikut berkontestasi di Pilwalkot 2024 mendatang.
Hal ini menjadi sorotan Paguyuban Mahmud Pasha (PMP) yang notabene mempunyai ratusan anggota yang tersebar di Kota dan Kabupaten Cirebon. Dalam acara silaturahmi tersebut jadi bahan diskusi mengenai evaluasi kedepan pemimpin yang yang bisa membawa Kota Cirebon lebih baik.
Ketua Paguyuban Mamud Pasha (PMP), H. Andi Pasha memberikan masukan dan kritik membangun seraya berharap Kota Cirebon ini menjadi Kota yang dinamis dan maju sebagai jargon Kota Wisata dan Perdagangan.
Ha itu disampaikan kepada fajarsatu.com di salah satu cafe di sekitaran Jalan Kartini, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Kamis (30/6/2022) malam.
“Kota Wali yakni Kota Cirebon tentunya mempunyai berbagai macam ragam plus minusnya dan pihaknya sangat mengharapka Kota Cirebon lebih baik lagi dari birokrasinya hingga penataan kota,” ujarnya
Bahkan Andi pun mengharapkan untuk 2024 nanti, harus ada sosok yang sudah memahami dan mengetahui bagaimana cara memajukan Kota Cirebon serta tidak terjadi lagi hal yang seperti sekarang ini, tanpa menyebutkan isu dan kejadian yang lagi ramai dan jadi momok pembicaraan masyarakat luas.
“Kedepan harus lebih baik dan benar-benar bebas dari korupsi serta penataan kota yang tidak carut marut dan sebagainya,” ujarnya.
Masih kata Andi, Sosok Wali Kota berikutnya yang benar-benar memiliki ketegasan dan memiliki keinginan melestarikan kebudayaan yang harus selalu diangkat jangan sampai hilang.
“Tak hanya itu, sosok pemimpin selanjutnya pun berangkat dari ruang kekeluargaan. Kami akan bergerak sosial kemasyarakatan dengan membawa figur yang ada pada sosok salah satu anggota PMP,” tegasnya.
Kemudian, lanjut Andi, gerakan sosial kemasyrakatan yang akan diterima oleh masyarakat bisa terus mengangkat sosok ini.
“Pada saatnya nanti masyarakat sudah mengetahui dan bisa menerima sosok ini kita akan mulai munculkan. Silaturahmi dan diskusi bersama saat ini tentang Cirebon kedepan lebih baik. Bagaimana membenahi cirebon saat ini dan adanya pembenahan kedepan yang baik, tidak seperti sekarang ini,” ungkap Andi.
Andi sudah mendapat bocoran pigururutas dari sosok ini tidak berkeinginan mencalonkan, namun sudah digadang-gadang oleh salah satunya Paguyuban yakni Paguyuban Urang Sumedang di Cirebon (Payung Suci).
“Kedepan kita selaras dahulu pendapatnya seperti apa dari berbagai pihak sehingga bagaimana kedepan harus lebih baik, sosok yang akan menjadi E1 dan E2,” jelasnya.
Dua tahun kebelakang, dirinya sempat berbicara kepada sosok yang low profile ini, karena hasil diskusi internal di PMP sosok ini sudah layak menjadi E1 ataupun E2 karena sudah ada nilai kepemimpinannya.
“Ini merupakan kesempatan untuk sosok ini, tentu kesiapan dari segi kekeluargaan, saudara dan masyarakat sudah sangat mumpuni kenapa tidak,”. Harapnya.
Paguyuban Mahmud Pasha sendiri jadi wadah bagi siapa saja sebagai tempat diskusi dan membangun persaudaraan, guna membangun Kota Cirebon ke depan lebih baik.
PMP ingin selektif bagi sosok pemimpin yang akan diusungnya tentunya bisa masuk ke semua lini dan jadi pilihan di masyarakat Kota Cirebon tentunya.
“PMP sendiri menginginkan sosok Calon Wali Kota ataupun Wakil Wali Kota kedepannya ada dari kalangan PMP. Karena Elektabailitas yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan pasalnya sudah sering dilakukan oleh sosok ini bukan pencitraan karena publik yang menilai,” tutup Andi. (yus)