CIREBON – Kasih sayang kedua orang tua pada anaknya tidak akan tergantikan, dari mulai seorang ibu melahirkan anak, bahkan nyawa pun jadi taruhannya, setelah lahir sang anak ke dunia terus diberi nama, diurusnya dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih yang tidak akan hilang sampai kedua orang tua hilang nyawa dari raga.
Bahkan, semua proses mengurus anak tersebut tanpa lelah dan penuh tanggung jawab di sekolahkan dari SD hingga Perguruan Tinggi, sampai anak dinikahkan, kedua orang tua mengurus anak-anaknya sampai punya usaha atau bekerja.
Bahkan tidak itu saja sampai anak-anaknya pun dinikahkan terus mengandung dan melahirkan, kedua orang tua punya cucu punya nama baru lagi panggilannya jadi nenek dan kakek.
Namun, begitu besarnya kasih sayang orang tua, sampai anak bahkan mantunya sekalipun yang saat ini lagi mengandung pun kedua orang tua masih berjibaku mengadakan syukuran terutama saat kehamilan empat bulan dalam kandungan saat itulah roh ditiupkan oleh malaikat.
Syukur bini’mah dan kegembiraan inilah yang sekarang sedang dirasakan keluarga besar Prabu Diaz sebagai Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara. Menantunya saat ini sedang mengandung anak pertamanya sudah berjalan empat bulan.
Pasangan suami istri Raden Putra Rizki Megandra dan Risna Eka Safitri sudah melaksanakan syukuran empat bulan dengan upacara tradisi sesuai adat dari Kesultanan Cirebon, Paguron Pegajahan Kaprabonan Cirebon.
Rasa haru, senang, bahagia tak terhingga, Prabu Diaz yang akrab disapa Mamo mau punya cucu kedua.
Menurut Mamo, acara empat bulanan jabang bayi yang lagi dalam kandungan mantunya ini dengan penuh harap diberikan kelancaran sampai persalinan nanti. Acara berlangsung khidmat di rumahnya sekitar wilayah Kedawung, Sabtu (11/6/2022) sore.
“Maka dari itu, dirinya mengadakan pengajian oleh ibu-ibu dari majelis ta’lim dan diselenggarakan syukuran ini sudah jadi adat tradisi turun temurun dari sesepuh yakni Pangeran Cakrabuana, Sunan Gunung Jati dan Pangeran Raja Kaprabon,” ucapnya.
Sampai keluarga besar semua, tambah dia, masih melakukan tradisi ini dan mengharapkan do’a dari semua pihak sambil membuka ketupat sambil menikmati hidangan dan biasanya dengan opor ayam dan sambal goreng khas Cirebonan.
“Semoga mantu kami ini diberikan kelancaran sampai proses persalinan dan anak yang dilahirkan nanti menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa,” harapnya. (yus)