CIREBON – Kota Cirebon selalu dikaitkan dengan Kota Wali dan merupakan daerah yang memiliki tempat dan benda peninggalan cagar budaya bersejarah yang bernilai tinggi.
Selain itu itu di Kota Cirebon juga terdapat empat keraton, Wisata Air Goa Sunyaragi, petilasan dan senjata warisan para leluhur termasuk destinasi ziarah religi Makam Sunan Gunung Jati.
Itu semua menjadi aset sangat berharga dan daya tarik bagi wisatawan untuk mengetahui sejarahnya serta ingin melihat langsung ke area wisata yang sudah ada.
Panglima Laskar Macan Ali (LMA) Nuswantara, Prabu Diaz menilai, potensi pariwisata yang sangat luar biasa di Kota Cirebon seharusnya bisa mendatangkan banyak wisatawan domestik maupun turis asing.
“Kuncinya dijaga, dipelihara dan dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi daya tarik. Perlu ada kolaborasi yang lebih maksimal lagi antara pihak pemerintah dan keraton. Kami sangat berharap pemimpin Cirebon ke depan merupakan sosok yang peduli dan perhatian terhadap warisan leluhur,” ujar Prabu Diaz kepada sejumlah media di Markas Besar LMA, di Jalan Alun-alun Timur Keraton Kasepuhan, Jumat (1/7/2022)..
Menurutnya, banyak tempat bersejarah dan benda peninggalan leluhur yang kurang terawat. Keadaan ini sangat menyedihkan dan memprihatinkan karena dapat mengakibatkan hilangnya peninggalan leluhur.
Untuk itu, Prabu Diaz menginginkan Wali Kota Cirebon baru periode 2024-2029 harus figur yang serius dalam menjaga dan melestarikan warisan para pendiri Cirebon.
“Siapa pun orangnya nanti, yang penting bisa membangun kota wali ini menjadi lebih baik. Laskar Macan Ali mengajak kepada masyarakat pemilih nanti, berikan suara kepada orang yang tepat. Lihat kualitasnya dan kiprahnya di Kota Cirebon, jangan sampai salah pilih figur,” ujar pria yang akrab disapa Mamo ini.
Ia menambahkan, pariwisata termasuk sektor yang menjanjikan sebagai pendapatan asli daerah (PAD). Seperti Provinsi Bali dan Yogyakarta, mereka mampu mengelola pariwisata dengan baik. Sementara Kota Cirebon pun bisa bersaing dengan daerah lain yang magnet destinasi wisatanya jadi andalan PAD.
“Cirebon kurang apa? Keraton ada, kota tua ada, pecinan ada, kampung arab ada, kuliner banyak dan sebagainya. Ini harusnya bisa menjadi andalan sektor pariwisata,” lanjut dia. Sesuai jargon Kota Cirebon sebagai Kota Wisata dan Perdagangan.
Prabu Diaz juga menginginkan Wali Kota Cirebon 2024-2029 dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk pengembangan sektor usaha kecil menengah.
“Penataan kota juga harus diperhatikan agar lebih rapih, tidak semrawut. Kami yakin ada figur yang bisa membawa Kota Cirebon menjadi lebih baik,” pungkasnya. (yus)