Minggu, 17 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Menjadi Pendidik Hebat di Era Digital

Admin
08/09/2022 18:43
in Opini
0
Menjadi Pendidik Hebat di Era Digital
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Menjadi Pendidik Hebat Di Era Digital)

SALAH satu aspek penting dalam kehidupan kita adalah pendidikan. Hal ini penting, sebab melalui pendidikanlah kualitas kita ditentukan: meningkat atau menurun. Pendidikan merupakan proses pembenahan dan transformasi nilai-nilai baik sekaligus pengetahuan juga keterampilan dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang unggul dalam aspek iman, taqwa dan akhlak mulia, sehingga semakin cerdas, produktif dan berkemajuan.

Majunya pendidikan sangat ditentukan oleh ekosistem pendidikan yaitu pendidik, masyarakat dan pemerintah. Selama ini pendidik kerap dinisbatkan kepada guru dan dosen saja, padahal ada elemen yang sangat penting lagi yaitu orangtua. Bahkan orangtua merupakan pendidik pertama dan utama anak. Ini bermakna, bila kita ingin menghasilkan generasi terdidik maka yang bertanggungjawab bukan saja guru dan dosen tapi juga orangtua di rumah.

Selama ini orangtua kerap merasa tugasnya selesai manakala proses pendidikan anak sudah dijalankan oleh guru dan dosen di lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi. Padahal orangtua sejatinya memiliki tanggungjawab lebih dari guru dan dosen. Dari sisi waktu, kebersamaan anak dengan para guru atau dosennya sangat sedikit, jauh lebih banyak waktunya bersama orangtua, atau di luar proses pendidikan atau pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.

Maka menjadi pendidik hebat bukan saja disematkan untuk para guru dan dosen yang mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam proses pendidikan, tapi juga orangtua di rumah atau pada pendidikan keluarga. Namun menjadi sosok pendidik yang hebat tentu bukan kerja sesaat. Ini merupakan pekerjaan jangka panjang dan butuh kerja keras. Kehebatan pendidik bukan saja pada kemampuannya menjalankan tugas dan tanggungjawab, tapi lebih utama lagi pada keteladanan dan karakter dirinya yang mulia.

Bacajuga

SMAN Talun Hanya Mimpi?

Apakah ini Ramadhan Terakhir Kita?

RLS dan IPM

Alhamdulillah saya merasa bersyukur karena mendapat kesempatan untuk menuntaskan naskah buku baru berjudul “Menjadi Pendidik Hebat Di Era Digital”. Beberapa lalu saya mengumpulkan dan merapihkan naskahnya dari berbagai tulisan yang tercecer selama ini.  Buku setebal 215 halaman ini merupakan bunga rampai atau antologi artikel saya dan istri saya Eni Suhaeni selama beberapa tahun terakhir khususnya yang membahas seputar pendidik: orangtua, guru dan dosen.

Selain itu, tentu serta sebutan lainnya dalam dunia pendidikan: formal, non formal dan informal. Di samping tema lainnya yang berkaitan langsung dengan pendidikan, baik itu konsep dan teorinya maupun aplikasi dan pelaksanannya. Pada awal tulisan ini saya sudah pertegas bahwa pendidik bukan saja guru dan dosen tapi juga orangtua. Orangtua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Tanggungjawab orangtua pun jauh lebih besar daripada tanggungjawab para guru dan dosen di lembaga pendidikan formal.

Tulisan pada buku ini seluruhnya merupakan opini sekaligus respon atas berbagai isu seputar pendidikan, serta beberapa ide atau gagasan sebagai upaya urut rembuk dalam menyelesaikan masalah pendidikan yang muncul dalam berbagai momentumnya. Hampir semua tulisan pada buku ini pernah dimuat di berbagai surat kabar dan media online. Karena tertulis atau tersusun dalam bentuk artikel populer maka tulisan yang ada pada buku ini sejatinya saling melengkapi satu sama lainnya.

Hadirnya buku ini di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengupayakan adanya keterampilan para pendidik pada pemanfaatan teknologi. Lebih dari itu, para pendidik pun mesti melek teknologi dan mesti memiliki kemampuan literasi yang lebih kontekstual dengan kebutuhan zaman. Sehingga kehebatan para pendidik relevan dan up to date dengan perkembangan kekinian. Pada bagian awal naskah terdapat komentar para tokoh pendidikan, para dosen dan guru, penggiat dan penulis lintas latar belakang. Hal ini diharapkan mampu membuat buku ini menjadi lebih bergizi dan menjangkau berbagai perspektif.

Pertanyaannya, bagaimana langkah yang bisa ditempuh sehingga menggapai level pendidik hebat terutama di era digital? Pertanyaan ini sederhana namun membutuhkan penjelasan panjang. Namun demikian, bila sebagian kalangan merasa sulit menggapai level tersebut, maka bagi kita yang optimis dan waras memahami realitas maka akan berupaya untuk menggapainya. Sebab potensi dan peluang untuk menggapainya tersedia dan terbuka lebar. Tentu yang dibutuhkan adalah kerja keras dan butuh waktu yang tak sedikit. Bila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabatnya serta para pendidik hebat setelah mereka mampu menggapainya, maka kita di era ini pun sangat mungkin untuk menggapainya. Ya, menjadi pendidik hebat, bisa! (*)

Tags: Era DigitalOpiniPendidikSyamsudin Kadir

Related Post

PR Besar KDM-Erwan
Opini

Perubahan APBD, Demi Kesejehtaraan Masyarakat

Admin
15/08/2025 09:05
Refleksi Akhir Tahun 2024: Gubernur Baru = Target Baru
Opini

Jabar Peduli Lingkungan?

Admin
13/08/2025 21:10
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Langkah Konkret Menghadapi Negara Darurat Korupsi

Admin
17/07/2025 13:49
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045

Admin
12/07/2025 12:35
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 14:21
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Optimisme Mamiq Iqbal: Dari NTB Makmur untuk Indonesia Mendunia

Admin
10/07/2025 14:14
Konsekwensi Ekspetasi Penilaian Kinerja ASN
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 08:01
Jangan Hakimi Pondok Pesantren!
Opini

Urgensi Menulis Buku Biografi

Admin
09/07/2025 13:10

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Acara Table Tennis Championship, Menteri Nusron Sampaikan Semangat Kesetaraan Atlet Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Cirebon Luncurkan Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif di Gunung Kuning Majalengka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website