MAJALENGKA – Upaya penanganan stunting di daerah memang sangat memerlukan kolaborasi. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) terus mendorong setiap desa untuk dapat berperan aktif di dalam menangani persoalan stunting.
Komitmen tersebut dituangkan pemerintah daerah dengan melalui pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, yaitu berupa gedung pos pelayanan terpadu atau Posyandu di tiap desa.
“Pada triwulan ketiga ini, kami kembali membangun 7 unit gedung Posyandu di desa-desa untuk memfasilitasi kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Majalengka, Andik Sujarwo melalui Sekdis, Fazri Pria Perdana, Kamis (22/9/2022).
Fazri mengatakan, dengan hadirnya sarana posyandu tersebut ditujukan sebagai alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan pihaknya dalam mendukung terhadap program pencegahan serta percepatan penurunan angka stunting di Majalengka.
Selain itu, pihaknya pun berharap, agar ketersediaan sarana penunjang kesehatan publik yang dibangunnya itu, dapat dimanfaatkan lebih optimal melalui kegiatan kemasyarakatan.
“Selain pelayanan kesehatan dan imunisasi bagi ibu dan anak, Posyandu juga bisa jadi pusat informasi dan konsultasi, pendidikan, ekonomi, lingkungan, penyuluhan KB dan pelayanan kesehatan bagi lansia,” ungkap Fazri.
Ia menuturkan, bahwa bantuan gedung Posyandu tersebut bisa menjadi fungsi strategis dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan memberi warna baru bagi masyarakat.
Disamping itu, imbuhnya, peran Posyandu sangat membantu sebagai ujung tombak fungsi ketahanan keluarga, sebagai wahana pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Sementara itu, pembangunan 7 unit Posyandu di triwulan ketiga itu berada di Desa Cipicung, Majasuka, Argapura, Ujungberung, Panongan, Argamukti dan di Desa Padarek.
Secara keseluruhan, progres pembangunannya saat ini sudah mencapai 90 persen memasuki tahap finishing dan dipastikan bisa terselesaikan di pertengahan Bulan Oktober 2022. (hen)