Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Pendidikan Untuk Bangsa)
PENDIDIKAN merupakan elemen penting dalam kehidupan sebuah bangsa tak terkecuali Indonesia. Sehingga sangat wajar bila dalam konstitusi negara kita, dalam hal ini pembukaannya menegaskan tujuan bernegara, diantaranya, “… mencerdaskan bangsa…”. Upaya pencerdasan bangsa merupakan tanggungjawab seluruh elemen bangsa, bukan melulu bagi mereka yang sehari-hari bergulat di berbagai lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan pun bukan saja formal tapi juga non formal dan informal.
Bila kita menelisik substansi pendidikan adalah menebar manfaat pada sesama, baik dalam bentuk pembinaan iman dan taqwa maupun transformasi ilmu pengetahuan dan wawasan serta penguatan keterampilan. Menebar manfaat adalah salah satu agenda penting yang mesti digiatkan. Sebab selain amal baik, kebermanfaatan merupakan inti keberadaan manusia dalam kehidupannya. Apalah lagi di era serba kompetitif ini, dengan memanfaatkan berbagai peluang dan momentum kita bisa optimalkan kebermanfaatan diri. Sehingga usia fisik boleh sebentar, namun usia ide, gagasan dan karya bisa panjang bahkan mengabadi.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai bentuk kebermanfaatan diri kita pada sesama bahkan sejarah bangsa. Salah satunya adalah memproduksi ide dan gagasan dalam bentuk bacaan seperti artikel. Kelak bila artikelnya semakin banyak, bisa dielaborasi menjadi buku. Buku yang dikaryakan bisa disebar ke banyak kalangan. Buku memang terlihat sederhana, namun sejatinya ia punya dampak luas bagi peradaban bangsa. Maka buku pun bisa menjadi tolak ukur kemajuan bangsa.
Saya bersyukur kepada Allah karena buku saya yang berjudul “Pendidikan Untuk Bangsa” telah terbit. Ada banyak kendala dan hambatan dalam menghadirkan buku ini hingga seperti yang ada sekarang. Namun semangat dan optimisme telah membuat semuanya menjadi mudah dan lancar. Buku ini merupakan bunga rampai tulisan saya yang pernah dimuat di berbagai surat kabar dan media online. Termasuk tulisan adik ipar saya Pak Paga Santosa, saudara sepupu saya Pak Bainih Latif dan istri saya Eni Suhaeni selama sekian waktu belakangan ini.
Buku setebal 202 halaman ini diberi Kata Pengantar oleh seorang pendidik sekaligus penulis produktif asal Kota Bandung, Pak Idris Apandi yang berjudul “Membangun Bangsa Unggul Melalui Pendidikan”. Menurutnya, para pendiri bangsa ini adalah para generasi pendidik, literat dan kritis (hal. xiii). Sehingga kehadiran buku ini menjadi bagian dari ikhtiar melanjutkan peranan para pendahulu di era ini dan selanjutnya. Bukan saja bagi sesama pendidik tapi juga bagi generasi bangsa yang memiliki karakter unggul diantaranya literat dan kritis.
Menulis adalah aktivitas yang mungkin dilakukan oleh siapa saja, terutama oleh mereka yang sehari-hari bergulat di dunia pendidikan. Ide, pengalaman dan sumber bacaan yang sehari-hari mewarnai perjalanan hidup sejatinya menjadi inspirasi yang selalu hadir nyaris tanpa jeda. Pada kondisi demikian kita pun selalu mendapatkan energi tersendiri untuk berkarya. Bukan saja dengan mendidik generasi pelanjut bangsa tapi juga dengan menulis buku yang mencerahkan masyarakat. Semoga bukunya bermanfaat! (*)